GOPOS.ID, LIMBOTO – Sejumlah masalah mewarnai pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Gorontalo. Mulai dari kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) hingga vaksinasi guru.
Sejumlah masalah itu terindentifikasi dari hasil evaluasi uji coba penerapan pembelajaran tatap muka tahap III yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo. Uji coba pembelajaran tersebut berlaku di beberapa sekolah dasar (SD), serta sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Kabupaten Gorontalo.
Evaluasi yang ini mengikutsertakan PGRI Kabupaten Gorontalo, Koordinator Wilayah (Korwil), serta pihak terkait lainnya, dilakukan karena Pemkab Gorontalo berencana membuka seluruh sekolah pada bulan mei mendatang yang berlangsung di Gedung PGRI Kabupaten Gorontalo, Senin (12/04/2021).
Berdasarkan evaluasi, muncul beberapa problem yang terjadi. Di antaranya ada sekolah yang masih abai terhadap penerapan protokol kesehatan, serta ada sebagian orang tua tidak setuju dengan pembelajaran tatap muka, serta vaksinasi guru yang belum usai.
“Menurut evaluasi kami ada beberapa sekolah yang belum menerapkan hal tersebut, Kemudian juga soal vaksinasi guru juga belum kelar, sementara itu ada 12 persen masyarakat yang tidak ingin anaknya masuk sekolah,” ungkap Nelson.
Namun demikian Bupati Nelson memastikan pihak Kabupaten Gorontalo sudah siap untuk membuka seluruh sekolah yang ada. Dengan pertimbangan lainnya, rata-rata wilayah di Kabupaten Gorontalo hanya masuk zona kuning Covid-19.
“Kita juga akan perbaiki masalah prokes, vaksinasi guru juga kita dorong, dan kita akan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat,” bebernya.
Terakhir Nelson mengatakan, pihak pemerintah akan melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Gorontalo, tenaga kesehatan, TNI, Polri, untuk monitoring serta evaluasi pembukaan sekolah.
“Nantinya tim monitoring evaluasi (Satgas) yang turun, dan di Kecamatan itu ada pihak puskes, TNI, dan Polri yang akan bergabung,” tutup Bupati. (Putra/gopos)