GOPOS.ID, TILONGKABILA – Masyarakat di Desa Talomopatu, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango mengaku resah terhadap aktivitas yang dilakukan sejumlah warga di desa setempat. Pasalnya, aktivitas yang dilakukan oleh sejumlah warga tersebut di luar kelaziman atau yang umum dilaksanakan warga.
Keresahan warga Desa Talumupato itupun disampaikan kepada aleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone Bolango saat menggelar reses. Tak hanya warga persoalan serupa juga turut disampaikan oleh pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.
“Hasil reses kita di Tapa Bulango ditemukan salah satu yang menjadi masukan baik dari pemerintah kecamatan maupun desa terutama tokoh-tokoh agama yang ada di Kecamatan Tapa, yaitu adanya aliran yang saat ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” ucap Rusli Zubair Gobel, Aleg Dekab Bone Bolango.
Rusli menambahkan, pihaknya belum memahami aliran tersebut. Namun dalam pelaksanaan reses, masyarakat serta pemerintah kecamatan melaporkan bila saat ini aliran tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Karena masyarakat menilai ini cukup aneh, sehingga kemarin itu pemerintah kecamatan dan pemerintah desa Talumopatu menyampaikan kepada kami,” ucap Rusli Zubair Gobel.
Rusli menegaskan, ketika melakukan kegiatan-kegiatan harus mempunyai izin resmi dari pemerintah daerah.
“Jadi ketika tidak ada izin dari pemerintah daerah maka kegiatan aliran seperti itu kami tidak izinkan,” ucap Rusli.
Rusli menambahkan, aliran tersebut sudah cukup lama ada di Bone Bolango, namun karena kegiatan yang dilakukan pengikut aliran tersebut tidak sesuai dengan kaidah agama maka masyarakat menganggap aneh.
“Ini sudah cukup lama, sudah sekitar 1 tahun ada di Bone Bolango. Hanya karena tidak sesuai dengan kaidah agama maka masyarakat setempat menganggap aneh. Anehnya tersebut salah satu contoh pelaksanaan ritualnya di kandang ayam,” ucap Rusli.
Rusli juga mengatakan kegiatan dari aliran tersebut tidak terlalu massif. Akan tetapi di dalam satu kali kegiatan dapat menghimpun orang banyak.
“Pengikutnya itu lebih banyak dari luar daerah namun ada masyarakat Bone Bolango yang ikut dengan aliran tersebut,” ucap Rusli.
Rusli berharap, permasalahan ini bisa mendapat perhatian Forkopimda. Sebab bila tidak segera ditindaklanjuti akan dikhawatirkan memicu konflik horizontal di tengah masyarakat.(Indra/gopos)