GOPOS.ID, GORONTALO – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Gorontalo hampir dipastikan akan berganti. Jabatan ketua DPW Partai NasDem Gorontalo sendiri awalnya dipimpin, Hamim Pou. Terkini, posisi tersebut digantikan oleh Rachmat Gobel.
Rachmat Gobel yang menjabat Ketua Pemenangan Wilayah Sulawesi DPP Partai NasDem itu dikabarkan akan menggantikan Hamim Pou sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Gorontalo.
Kepada Gopos.id, Hamim Pou tak membantah hal itu. Bahkan pergantian ini merupakan saran langsung dari Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh agar dirinya fokus untuk menjadi bakal calon anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara (Sulut).
“Yang minta langsung ketua DPP Partai NasDem, ini supaya saya fokus di pencalonan nanti di DPR RI Dapil Sulut,” kata Hamim ketika dikonfirmasi Kamis (29/6/2023).
Menurutnya pergantian posisi Ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo tidak menjadi masalah. Sebab menurutnya tidak akan mampu sebagai seorang Kepala Daerah, Pemimpin Partai Nasdem di Gorontalo tetapi harus mencalonkan diri di Provinsi Sulawesi Utara dengan medan yang tidak mudah meskipun dirinya 20 tahun yang silam pernah tinggal, kuliah dan bekerja disana.
“Saya berharap dibawah kepemimpinan Pak Rachmat Gobel, pencapaian Partai Nasdem Gorontalo bisa ditingkatkan. Dimana pada tahun 2019 kami bisa meraih 1 kursi DPR RI, 6 kursi DPRD Provinsi Gorontalo dan 17 kursi di DPRD Kabupaten se Provinsi Gorontalo,”ungkap Calon Anggota DPR RI Dapil Provinsi Sulawesi Utara itu.
Hamim pun menuturkan jika Nasdem Provinsi Gorontalo kompak tentu pencapaian di tahun 2019 bisa ditingkatkan, namun jika memiliki konflik internal maka tentu dirinya juga khawatir. Maka ia pun berharap Partai Nasdem Gorontalo bisa terus menjaga kekompakan tanpa mengabaikan partai-partai lain yang juga tentu akan bekerja keras mencari simpati masyarakat.
Ia juga mengatakan walaupun diminta mencalonkan diri di Provinsi Sulawesi Utara, sebagai akhlak dan moral politik dirinya juga harus bertanya dan memohon ijin serta pamit kepada masyarakat Bone Bolango, Kepala Desa, Pemimpin Adat, serta tokoh masyarakat apakah menijinkan atau tidak dirinya untuk maju di Provinsi Sulawesi Utara.
“Karena bagaimana pun masa jabatan saya sebagai Bupati sampai Februari 2025, namun karena loyalitas kepada pimpinann partai itu semua harus saya korbankan, namun diatas semua itu saya harus memiliki akhlat politik dan bertanya kepada masyarakat,”pungkasnya. (Indra/Gopos)