GOPOS.ID, GORONTALO – Empat orang terduga pelaku pembunuhan di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo masih diburu Polisi. Saat ini dari enam orang kawanan terduga pelaku pembunuhan, dua di antaranya telah diamankan Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo.
Dua terduga pelaku yang sudah diamankan di Polres Gorontalo yaitu RA alias Dongker (30) warga Desa Bunggalo, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, dan AT alias Adnan (33) warga Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Kapolres Gorontalo AKBP. Dafcoriza,S.I.K.,M.Sc melalui Kasat Reskrim Polres Gorontalo AKP. Kukuh Islami,S.I.K menerangkan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diketahui ada enam orang yang terlibat dugaan pembunuhan di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Dari enam orang kawanan, dua orang terduga pelaku pembunuhan sudah diamankan.
“Empat orang kawanan lainnya masih sementara dilakukan pengejaran,” ujar AKP. Kukuh Islami kepada gopos.id, Selasa (13/8/2019)
Menurut AKP. Kukuh Islami, Polres Gorontalo sudah mengantongi identitas keempat orang, yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan di Desa Mongolato.
“Kita mengimbau kepada keempat orang tersebut agar menyerahkan diri. Identitas keempatnya sudah kita kantongi,” tegas AKP. Kukuh Islami.
Diberitakan sebelumnya, RA dan AT diketahui melakukan tindak penganiayaan berat yang menyebabkan meninggalnya Reikel Hanafi (22), warga Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Peristiwa berdarah itu terjadi, Selasa (13/8/2019) dini hari sekitar pukul 02.30 wita.
Kejadian bermula ketika Reikel sedang nongkrong bersama sejumlah teman-temannya di dekat Puskesmas Mongolato. Tiba-tiba RA datang bersama lima temannya. Mereka saling berboncengan menggunakan tiga sepeda motor. Setibanya di lokasi, RA bersama empat kawannya menyerang Reikel dan teman-temannya yang sedang nongkrong. Kejadian itu mengakibatkan Reikel mengalami luka tusuk di bagian perut kanan, dan dada kanan, luka robek di bagian kepala dan ibu jari lengan kiri. Walaupun sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Kota Gorontalo, nyawa pria yang bekerja sebagai petugas keamanan (security) itu tak tertolong lagi.(isno/gopos)