GOPOS.ID, MARISA – Petani mengalami gagal panen pada tahun 2025 tidak akan mendapatkan bantuan asuransi pertanian. Hal itu disebabkan oleh adanya efisiensi anggaran yang diberlakukan pada tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Kamri Alwi, memastikan asuransi petani Pohuwato gagal akan bantuan asuransi mulai berlaku pada tahun 2026. Pemerintah terus hadir untuk memastikan sektor pertanian tetap berjalan dan kesejahteraan petani meningkat, meski tantangan cukup berat di tahun ini.
“Kami sudah mengajukan ke Kementerian Pertanian, untuk asuransi bagi petani padi sawah dan petani jagung yang mengalami gagal panen. Tapi asuransi itu baru bisa diterapkan tahun 2026,” jelas Kamri, Senin (21/7/2025).
Kamri menambahkan, skema bantuan asuransi yang diajukan adalah 80 persen ditanggung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dan 20 persen ditanggung oleh pemerintah daerah. Sebelumnya, bantuan asuransi bagi petani yang gagal panen juga menggunakan skema serupa.
“Kami memahami kekecewaan para petani. Namun karena adanya efisiensi anggaran, tahun ini belum bisa diakomodasi. Tapi kami tetap berkomitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan petani,” ujarnya.
Dalam upaya menekan risiko gagal panen, Menurut Kamri Dinas Pertanian Pohuwato terus menggencarkan sosialisasi kepada para petani agar melakukan penanaman secara serentak. Langkah ini dinilai efektif untuk menghindari serangan hama yang kerap menjadi penyebab utama menurunnya hasil panen.
“Selain sosialisasi penanaman serentak, kami juga selalu hadir mendampingi petani saat masa penghamburan benih, serta menyalurkan benih secara gratis,” tambahnya.
Upaya lain yang dilakukan Dinas Pertanian antara lain dengan menambah kuota pupuk bersubsidi untuk mendorong peningkatan produktivitas lahan, serta membantu normalisasi saluran irigasi dengan mengeruk sedimen di sejumlah titik, meskipun hal tersebut merupakan kewenangan Dinas PUPR.
“Kami tidak tinggal diam. Meski bukan tupoksi kami secara langsung, namun kami tetap membantu pengerukan sedimen agar saluran air tetap lancar. Ini demi kepentingan para petani kita,” tutup Kamri (Yusuf/Gopos)