GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo konsisten meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bagi tenaga kesehatan di setiap kabupaten/kota.
Tak hanya di fasilitas kesehatan milik pemerintah, tetapi fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) swasta pun dijangkaun untuk diberi penguatan.
Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Senin (18/3/2019). Dimana Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) menggelar orientasi program imunisasi bagi petugas di Fasyankes swasta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi mengungkapkan bahwa imunisasi dasar lengkap (IDL) adalah indikator kerja nasional program imunisasi. Pada program ini, Gorontalo ditargetkan untuk mencakup 77,08 persen IDL. Jika dilihat dari data, pada tahun 2018 kabupaten Bone Bolango berada pada zona merah cakupan IDL tersebut. Dimana hanya mencapai 75,5 persen.
Sementara Boalemo berada di zona kuning dengan cakupan 77,5 persen. Sementara secara Provinsi IDL Gorontalo mencapai 83,3 persen di tahun 2018.
“Meski tingkat provinsi sudah mencapai target, tapi ini tidak merata di kabupaten Kota. Kabupaten Gorontalo Utara tertinggi dengan presentase 90,8 persen cakupa dan disusul Kota Gorontalo pada angka 89,3 persen,” kata Triyanto Bialangi.
Tidak meratanya cakupan imunisasi di kabupaten/kota membuat cakupan imunisasi di tahun 2018 turun. Pada tahun 2017, IDL Provinsi Gorontalo mencapai angka 85,3 persen, sedangkan IDL di tahun 2018 menjadi 83,3 persen.
“Kita menargetkan IDL secara keseluruhan Gorontalo itu, 92,5 persen,” sambung Triyanto.
Kehadiran petugas imunisasi Fasyankes Swasta pada orientasi tersebut sebagai wujud untuk meningkatkan IDL Gorontalo di tahun 2019. Sebab petugas imunisasi adalah ujung tombak kesuksesan kampanye MR. Termasuk di Provinsi Gorontalo. Karena itu, petugas imunisasi harus berkompetensi.
“Dan punya kreativitas dalam menjangkau semua sasaran,” tandas Triyanto. (andi/gopos)