GOPOS.ID, GORONTALO – Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo merampungkan perkara panah wayer di Jl. Duku, Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Sejalan hal itu, Polres Gorontalo Kota melimpahkan perkara tersebut ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Gorontalo, Kamis (5/12/2019).
Dalam perkara tersebut Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Gorontalo Kota, telah menetapkan satu orang tersangka yaitu RM (18), warga Kelurahan Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil penyidikan, RM yang berstatus pelajar tersebut dijerat pelanggaran Pasal 351 ayat 1 KHUP. Ancaman pidana penjara yakni paling lama 2 tahun 8 bulan.
Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro Agiston Putra, S.I.K, M.T melalui Kasat Reskrim, AKP. Deni Muhtamar,S.Sos.,S.H mengatakan kasus panah wayer tersebut dilimpahkan setelah penyidikan dinyatakan lengkap. Proses hukum selanjutnya akan dilakukan oleh pihak Kejaksaan.
“Perkara panah wayer di Jl. Bali atas nama tersangka RM ini berkas perkaranya sudah kami limpahkan beserta dengan barang bukti ke Kejari untuk kemudian diproses lebih lanjut,” jelas Deni Muhtamar.
Sebelumnya, perkara panah wayer di Jl. Dulu menimpa Mohamad Fadliansyah Larekeng (18), warga Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Saat itu Fadliansyah bersama temannya sedang duduk di Jl. Delima, sambil main game.
Saat itu datang tersangka RM dan teman-temannya lewat sambil menarik narik gas motor sambil berteriak hingga mengajak mereka untuk berkelahi. Korban bersama teman-temannya setelah mendengar itu pun sontak mengejar RM dan teman-temanya.
Ketika itu tepatnya di jln. Duku, Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo di salah satu rumah, korban melihat RM menodongkan panah wayer. Melihat itu, korban dan teman-temannya langsung melarikan diri. Akan tetapi tanpa disadari oleh korban, panah wayer milik RM sudah menancap di bagian pantat. Korban dilarikan ke rumah sakit Toto Kabila. (Isno/gopos)