No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Perbandingan Sistem Pendidikan Usia Dini di Singapura dan Indonesia

Hasanuddin by Hasanuddin
Senin 29 April 2024
in Perspektif
0
Perbandingan Sistem Pendidikan Usia Dini di Singapura dan Indonesia
0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh:

Agustini, Sitti Roskina, Abdul Haris Panai, Zulystiawati

(Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Program Doktor Pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo)

 

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-Kanak (TK) memiliki peran penting dalam membentuk dasar perkembangan anak. Dalam konteks global, perbandingan sistem PAUD/TK di berbagai negara menunjukkan perbedaan signifikan. Sistem pendidikan usia dini (PAUD/TK) di Singapura dan Indonesia memiliki perbedaan dalam konsep dan pelaksanaannya. Singapura adalah negara muda yang baru memperoleh kemerdekaan pada tanggal 9 Agustus 1965. Pada tahun 1819, The British East India Company, perusahaan dagang Inggris yang berpengalaman melalang buana memutuskan untuk membangun pelabuhan dagang diujung Malaysia yang saat itu masih berupa daerah rawa rawa yang belum berkembang. Sir Thomas Stamford Raffles, seorang visioner berkebangsaan, memimpin upaya pendudukan di daerah tersebut sehingga pada tahun 1825 Singapura menjelma sebagai sebuah pelabuhan yang sibuk. Selama lebih dari seratus tahun kemudian, Singapura menjadi koloni Inggris dan terus berkembang.

Di Indonesia, PAUD merupakan jenjang pendidikan informal bagi anak sebelum memasuki jenjang pendidikan formal, dan seringkali anak-anak di PAUD diajari untuk harus bisa menulis dan membaca. Proses Pendidikan ini dimulai dari usia 0 sampai manusia meninggalkan dunia ini.  Sistem Pendidikan di Indonesia  berfokus pada aspek kognitif, terutama nilai, akademik, nilai ujian, dan lainnya, nilai ujian harian.  Di Singapura, anak-anak di PAUD tidak pernah diajari menulis dan membaca, Materi-materi di sampaikan singkat tersebut lebih di tekankan pada aspek perkembangan Psikis, Language dan Intelligency Emosional and social (PILES)  (Sulaiman et al., 2021). Perbandingan sistem pendidikan Singapura dan Indonesia bervariasi tergantung pada sekolah atau daerah masing-masing negara. Setiap negara memiliki ciri khasnya sendiri dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat. Meskipun berbeda sistem Pendidikan Jepang dan Indonesia tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu membantu perkembangan anak secara menyeluruh dengan menyiapkan program Pendidikan pra-sekolah sebagai sarana menciptakan dan mengarahkan anak pada kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.

 

Aktivitas PAUD di Indonesia. (dok. Kemenko PMK)

Sistem Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia

Di Indonesia Pendidikan anak usia dini diatur dalam UU No. 20 Tahun 2023 tentang Sisdiknas. Menurut Undang-Undang tersebut Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam menciptakan proses belajar mengajar agar dapat mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik dalam hal spiritual keagamaan, kognitif, pengendalian diri, berahlak mulia serta memiliki kecakapan hidup yang diperlukan dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan sistem Pendidikan Jepang tidak hanya menekankan hal tersebut aspek kognitif, namun aspek afektif, psikomotorik, santun aspek, tata krama, disiplin, dan pembinaan norma  (Bp et al., 2021).

Adapun untuk PAUD Standar PAUD berkualitas merujuk pada PP no 57 tahun 2021 yang kemudian ditinjau dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan yang berlaku, diharapkan satuan PAUD dapat memenuhi delapan standar yang ditentukan yaitu:  Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan.(Sa, 2020)

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)  merujuk pada tujuan Pendidikan Nasional yang diatur dalam Undang-Undang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. Tujuan Pendidikan nasional juga untuk meningkatkan kompetensi siswa menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan maha kuasa, mulia, sehat, berpengetahuan, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab warga negara (Sujana, 2019).  Standar Isi yaitu Satuan PAUD perlu memiliki kurikulum (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-KOSP/Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan – KTSP). Kurikulum disusun mengacu pada standar nasional pendidikan yang dapat diperkaya kurikulum satuan pendidikan negara lain yang mempunyai keunggulan di bidang Pendidikan. 

Baca Juga :  Menkes Budi Gunadi Ungkap Kapan Indonesia Boleh Bebas Lepas Masker

Adapun layanan PAUD : 1. Berdasarkan kelompok usia (misalnya 0-6; atau 4-6 tahun, atau 0-2 tahun, 2). Pembelajaran/layanan penitipan anak. Standar Proses berupa perencanaan pembelajaran yang terdiri dari Program Tahunan, Program semester, Rencana Program Mingguan, Rencana Program Harian. Standar Penilaian merupakan rekapitulasi pertumbuhan semua anak. Standar Pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kualifikasi akademik S1 PG-PAUD dan  Satuan PAUD perlu melakukan pemutakhiran di Dapodik untuk mencatat kualifikasi, sertifikat, ataupun pengalaman pelatihan yang diikuti oleh pendidik dan tenaga kependidikan. Standar sapras  merupakan sejumlah sarana prasarana yang dianggap esensial sebagai kriteria minimum untuk disediakan di satuan PAUD. Sarana prasarana ini dianggap paling berpengaruh dalam penyediaan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kualitas proses pembelajaran serta pengelolaan. Standar pengelolaan merupakan pengelolaan satuan PAUD untuk peningkatan kualitas lapangan.  Standar Pembiayaan merupakan anggaran Pendidikan yang diatur melalui UUD 1945 yang diamandemen, Rencana Anggaran tahun berjalan meliputi biaya investasi (pembelian tanah/gedung, dan lain-lain), biaya operasional (gaji, pembelian alat dan bahan main, alat tulis kantor, dan lainlain) dan biaya personal (pengadaan seragam, makanan tambahan anak, peralatan habis pakai untuk anak, dan lain-lain). Penetapan anggarannya disesuaikan dengan keberadaan sekolah dan berbasis manajemen peningkatan mutu atau disebut berbasis sekolah pengelolaan. Pembiayaan Pendidikan dikenal dengan BOS (bantuan operasional sekolah). BOS memantau dan mengelola keuangan dan pemantauannya serta evaluasi, selain itu juga diberikan bimbingan teknis keuangan BOS, orang tua siswa, ikut terlibat dalam kebijakan penggunaan BOS melalui dewan komite sekolah (Arifi, 2019). Dalam konteks dan budaya di Indonesia pendidikan anak usia dini mencerminkan keberagaman budaya dan tradisi lokal. PAUD/TK di Indonesia cenderung menyesuaikan kurikulum dengan nilai-nilai lokal dan memasukkan unsur-unsur kearifan lokal sebagai bagian dari pembelajaran (Umum & Paud, n.d.).

 

Aktivitas PAUD di Singapura. (dok. Zulfa Kindgarden Singapura)

Sistem Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Singapura

Singapura merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya manusia dan pendidikan yang maju  di  dunia,  terutama  di  Asia  Tenggra  (Nawawi,  2017).  Pendidikan formal yang ada di  Singapura  dimulai  dari  jenjang  Kindergarten  School  atau  setara  dengan  Taman  Kanak-Kanak  (TK) dengan program masa Pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4-6 tahun, yang mana program Pendidikan 3 tahun.  di Indonesia. Setelah lulus siswa  akan melanjutkan ke  jenjang Primary School atau setara dengan Sekolah Dasar (SD)  selama enam tahun (Sulaiman et al., 2021) Kemajuan  Singapura  didukung  oleh  banyak  faktor.  Diantaranya  adalah  adanya  fasilitas  yang memadai (Putra, 2017). Contohnya adalah pada setiap sekolah di Singapura memiliki akses internet bebas, juga  memiliki  web  sekolah  yang  berguna  untuk  menghubungkan  siswa,  guru,  dan  orang  tua.  Fasilitas lainnya  yaitu  tersedianya  sistem  transportasi  yang  memiliki  akses  ke  semua  sekolah  di  Singapura  yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya  (Sulaiman et al., 2021)

Baca Juga :  Lionel Messi Dikabarkan Tak Akan Bermain saat Argentina Hadapi Timnas Indonesia

Biaya pendidikan di Singapura disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung. Untuk tenaga pendidik proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan  calon  guru  yang  diterima  disesuaikan  dengan  jumlah  guru  yang  diperlukan. Pendidik  di Singapura berkualifikasi minimal (D-1V) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau jurusan psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Memiliki kompetensi untuk menjalani profesi sebagai seorang guru, dalam keadaan sehat jasmani rohani. Singapura menggaji gurunya dengan baik bahkan menjadi yang tertinggi di dunia yakni sebesar IDR9.603.924 per bulan dan pada awal pekerjaan sekitar IDR4.648.209 bersih perbulan. Peran pendidik, terutama pada tingkat PAUD, tidak hanya sebagai pentransfer konsep ilmu saja, namun lebih pada pembimbing untuk pembentukan perilaku, watak hingga karakter. Pengembangan nilai moral sebagai dasar membangun karakter (Sulaiman et al., 2021).

    Selain itu materi pembelajaran mengacu pada kurikulum di taman– kanak- kanak yang disederhanakan pembelajaran singkat semacam Shorthouse tersebut dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Regio Emilia dengan model pembelajaran memberikan stimulasi pembelajaran pada anak usia dini. Waktu pembelajaran  di TK/PAUD  paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu  usia 3-4 tahun paling sedikit 360 ( tiga ratus emnam puluh ) menit perminggu, pengetahuan pada orang tua  dan peningkatan kepada masyarakat sekitar. Materi-materi di sampaikan singkat tersebut lebih di tekankan pada aspek perkembangan Psikis, Language dan Intelligency Emosional and social (PILES) (Sulaiman et al., 2021)

Kesimpulan

Singapura dan Indonesia memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam sistem Pendidikan mulai dari kebijakan dan regulasi, struktur pendidikan, kurikulum, pendekatan pembelajaran, hingga kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Di Singapura, pendidikan anak usia dini diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pembangunan Masyarakat, Remaja, dan Olahraga, dengan berbagai program seperti Playgroup, Kindergarten, dan Child Care Centers. Sementara di Indonesia, PAUD diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dengan program seperti kelompok bermain, taman kanak-kanak, dan tempat penitipan anak.  

Struktur pendidikan usia dini juga berbeda di kedua negara tersebut. Singapura memiliki program Playgroup dan Kindergarten, sementara Indonesia memiliki KB dan TK yang terdiri dari tiga tingkatan. Kurikulum PAUD di Singapura menekankan pengembangan keterampilan dalam berbagai bidang, dengan penekanan pada pembelajaran berbasis permainan dan eksplorasi. Di sisi lain, kurikulum TK di Indonesia mencakup pengembangan keterampilan akademik dasar, sosial, dan motorik. Pendekatan pembelajaran juga berbeda, dengan Singapura menekankan pembelajaran berbasis penemuan, eksplorasi, dan interaktif, sementara Indonesia masih sering menggunakan pendekatan yang lebih terpusat pada guru. Meskipun Singapura dikenal dengan standar pendidikan yang tinggi dan kualitas guru yang baik, biaya pendidikan menjadi tantangan bagi beberapa keluarga. Di Indonesia, aksesibilitas masih menjadi masalah di beberapa daerah, dan kualitas pendidikan serta ketersediaan guru yang terlatih bisa bervariasi. Meskipun perbedaan-perbedaan tersebut, kedua negara memiliki fokus yang sama dalam mengembangkan keterampilan anak-anak pada tahap awal kehidupan mereka, dengan tujuan membantu mereka sukses di masa depan. Hal ini menunjukkan pentingnya peran pendidikan usia dini dalam mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan di era globalisasi.

Referensi

Bp, S. A., Ananda, A., & Gistituati, N. (2021). The comparative study on Indonesian and Japanese basic education. 3(6), 380–386.

Sa, M  (2020). Studi komparatif reformasi pendidikan di Singapura dan Indonesia. 7(1), 70–79.

Sulaiman, S., Rusdinal, R., Gistituati, N., & Ananda, A. (2021). Sistem pendidikan Mesir dan perbandingannya dengan Indonesia. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 10(3), 395. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v10i3.4956

Umum, P., & Paud, P. (n.d.). Pedoman Umum Penyelenggaraan PAUD Berkualitas.

 

Tags: IndonesiaPendidikan Anak Usia DiniSingapura
Previous Post

Jelang PILBEM UNG, Panwas Pastikan E-Vote Berjalan Lancar

Next Post

Gebyar UMKM Gorontalo 2024 Bukukan Transaksi Hampir Rp1 Miliar

Related Posts

Masjid Raya yang Agung di Gorontalo
Perspektif

Masjid Raya yang Agung di Gorontalo

Sabtu 3 Mei 2025
Siapa yang Berpeluang Memenangkan PSU Gorut?
Perspektif

Siapa yang Berpeluang Memenangkan PSU Gorut?

Jumat 18 April 2025
Mendelik Ke-ogah-an Orang Tilamuta Berolahraga Lari
Perspektif

Mendelik Ke-ogah-an Orang Tilamuta Berolahraga Lari

Kamis 30 Januari 2025
Hati-Hati Gerakan GERINDRA
Perspektif

Hati-Hati Gerakan GERINDRA

Selasa 14 Januari 2025
TIPS MENJAGA PRIVASI DALAM KOMUNIKASI ONLINE
Perspektif

TIPS MENJAGA PRIVASI DALAM KOMUNIKASI ONLINE

Jumat 3 Januari 2025
Evaluasi dan Upaya Mereformasi Institusi Polri
Perspektif

Evaluasi dan Upaya Mereformasi Institusi Polri

Kamis 5 Desember 2024
Next Post
Gebyar UMKM Gorontalo 2024 Bukukan Transaksi Hampir Rp1 Miliar

Gebyar UMKM Gorontalo 2024 Bukukan Transaksi Hampir Rp1 Miliar

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • ten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Gorontalo, Nawir Tondako saat meninjau lokasitanah yang akan dihibahkan.

    Pemkab Gorontalo Hibahkan Tanah 3 Hektar untuk Polda Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Skandal Politik Uang di PSU Gorontalo Utara: Polisi Tetapkan Tujuh Tersangka, Enam di Antaranya Kepala Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tabrak Truk Sampah, Pengendara Motor di Kota Gorontalo Tewas Ditempat 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tarik Paksa Mobil Warga, 7 Debt Collector Diamankan Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Flash News: Remaja 15 Tahun Dikabarkan Tenggelam di Sungai Bulango Kelurahan Siendeng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.