GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo kembali menggelar pertemuan dengan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk mematangkan pengusulan Prof. Dr. dr. H. Aloei Saboe menjadi pahlawan nasional.
Pada pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wakil Gubernur Gorontalo, Rabu (20/1/2021), Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dan TP2G memaparkan sejumlah arsip dan dokumentasi tentang perjuangan Aloei Saboe yang telah berhasil dihimpun.
“Arsip dan dokumentasi ini merupakan salah satu syarat yang harus kita penuhi dalam proses pengusulan Aloei Saboe menjadi pahlawan nasional. Pertemuan hari ini untuk melihat dan mengevaluasi dokumen apa saja yang masih perlu dilengkapi,” kata Wagub Idris Rahim saat memimpin pertemuan itu.
Secara bertahap Pemprov Gorontalo bersama TP2G akan melakukan finalisasi terhadap seluruh arsip dan dokumentasi perjuangan Aloei Saboe.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Muhammad Nadjamudin menjelaskan, setelah semua arsip dan dokumen terkumpul, proses selanjutnya adalah menggelar seminar sebelum nantinya akan diusulkan ke Kementerian Sosial RI paling lambat April 2021.
“Finalisasinya paling lambat minggu kedua Maret 2021. Nantinya setelah diseminarkan akan kita usulkan ke Kemensos untuk direview, kemudian diserahkan ke tim nasional untuk diteliti lagi dan selanjutnya diusulkan ke Presiden,” jelas Muhammad Nadjamudin.
Sementara itu anggota TP2G Basri Amin optimis dan yakin jika Aloei Saboe akan menjadi pahlawan nasional dari Gorontalo. Keyakinannya tersebut didasarkan atas hasil riset terhadap biografi Aloei Saboe. Basri menuturkan, dari segi dokumentasi tim berhasil menghimpun bukti yang dibagi dalam tiga kelas, yaitu sejumlah lencana dan piagam, bukti perjuangan Aloei Saboe sebagai dokter dan pejuang, serta dokumen publikasi media baik yang ada di Jawa Barat, Gorontalo, maupun media nasional.
“Semuanya sudah lengkap. Lencana dan piagam yang diterima oleh Aloei Saboe adalah bukti pengakuan negara terhadap perjuangan beliau. Kami yakin, putra daerah yang kita usulkan ini akan menjadi pahlawan nasional,” tandasnya. (rls/adm-01/gopos)