GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Gorontalo pada Februari 2025 sebanyak 19.817 orang atau sebesar 3,12 persen dari jumlah angkatan kerja. Adapun jumlah angkatan kerja di Provinsi Gorontalo pada Februari 2024 sebanyak 634.987 orang.
Plt. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, mengungkapkan selama periode Februari 2024-Februari 2025 berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), terjadi peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Gorontalo sebesar 0,07 persen poin. Pada Februari 2024, TPT di Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 3,05 persen, sedangkan pada Februari 2025 sebesar 3,12 persen.
“Bila dilihat menurut jenis kelamin, TPT untuk laki-laki sebesar 2,92 persen, dan perempuan sebesar 3,44 persen. Sedangkan menurut wilayah TPT perkotaan sebesar 3,87 persen, dan TPT perdesaan sebesar 2,42 persen,” kata Dwi Alwi Astuti saat menyampaikan Berita Resmi Statistik Provinsi Gorontalo, Senin (5/5/2025).
Tingkat pengangguran terbuka meliputi sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, serta sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja.
Secara rinci Dwi Alwi Astuti menjelaskan, jumlah penduduk usia kerja (penduduk berumur 15 tahun atau lebih) di Provinsi Gorontalo berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2025 sebanyak 940.437 orang. Jumlah tersebut mengalami pertambahan sebanyak 13.415 orang dibandingkan Februari 2024 (year on year).
“Dari jumlah penduduk usia kerja, jumlah Angkatan Kerja sebanyak 634.987 orang, dan Bukan Angkatan Kerja sebanyak 305.450 orang,” katanya.
Menurut Dwi Alwi Astuti, jumlah Angkatan Kerja pada Februari 2025 mengalami penurunan sebanyak 18.394 orang dibandingkan Februari 2024. Sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja mengalami kenaikan sebanyak 31.809 orang.
“Adapun jumlah penduduk bekerja pada Februari 2025 sebanyak 615.170 orang. Jumlah ini berkurang 18.293 orang dibandingkan Februari 2024,” ungkap Dwi Alwi Astuti.
Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 615.170 orang meliputi bekerja penuh waktu (bekerja minimal 35 jam per minggu) sebanyak 428.753 orang; bekerja paruh waktu (bekerja kurang dari 35 jam per minggu, tetapi tidak mencari pekerjaan/tidak bersedia menerima pekerjaan lain) sebanyak 128.751 orang; serta Setengah Pengangguran sebanyak 57.666 orang.
“Peningkatan jumlah penduduk bekerja paling banyak terdapat lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Dalam rentang Februari 2024-Februari 2025 ada sebanyak 6.998 orang yang terserap pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan,” tutur Dwi Alwi Astuti.(hasan/gopos)