GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menetapkan kebijakan membatasi akses keluar masuk warga di Kelurahan Padebuolo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Kebijakan tersebut diambil seiring meningkatnya jumlah warga di Kelurahan Padebuolo yang terkonfirmasi positif corona (Covid-19).
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menyampaikan saat ini Pemkot Gorontalo telah membatasi akses warga di Kelurahan Padebuolo. Seiring hal itu, Pemkot Gorontalo melakukan isolasi terhadap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Padebuolo sudah kita kunci, orang yang positif Covid-19 sudah kita isolasi di Asrama Haji. Hari ini (Kamis, 22/5/2020), sudah kita isolasi 12 orang. 7 orang dari Kelurahan Padebuolo, sementara 5 orang dari Ipilo,” kata Marten Taha.
Baca juga: Wali Kota Gorontalo Imbau Salat Idulfitri Dilaksanakan di Rumah
“Sebenarnya 16 orang semuanya. 12 sudah kita bawa ke Mess Haji (Asrama Haji). Sementara 4 orang yang memang sudah berada di RSAS. Walaupun mereka OTG (orang tanpa gejala) itu kita tidak tarik, dan tetap berada di RSAS,” sambung Marten Taha.
Lebih lanjut, menurut Marten Taha, dengan diberlakukannya pembatasan akses keluar masuk, maka warga di Kelurahan Padebuolo tak bisa lagi leluasa bepergian. Mereka tetap berada di Kelurahan Padebuolo. Begitu juga sebaliknya, akses warga dari luar Padebuolo ikut pula dibatasi ketika hendak ke kelurahan tersebut.
“Warga Padebuolo tidak bisa keluar, dan begitu mereka terdeteksi positif Covid-19, kita drop lagi makanan. Saya sudah perintahkan Baznas untuk drop makanan,” ungkap Marten Taha.
Baca juga: Sebar Info Corona Menular Lewat Pacaran, Oknum Pengajar di Gorontalo Minta Maaf di Kantor Polisi
Selain pembatasan akses Kelurahan Padebuolo, Pemkot Gorontalo juga turut menghentikan sementara operasional pasar mingguan. Langkah itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan covid-19 di Kota Gorontalo.
“Pasar-pasar mingguan untuk sementara ditiadakan,” kata Marten Taha.(Isno/gopos)