GOPOS.ID, LIMBOTO – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo yang akan menggelar pelaksanaan pasar senggol berpeluang batal. Hasil rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo memustukan meniadakan pelaksanaan kegiatan yang melibatkan orang banyak di penghujung ramadan. Mulai dari pelaksanaan pasar senggol, festival tumbilotohe, hingga perayaan ketupat.
Keputusan tersebut dikeluarkan pada Kamis (22/4/2021). Rapat Forkopimda Provinsi Gorontalo dipimpin oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, dan turut diikuti oleh para bupati dan wali kota se-Gorontalo secara virtual.
Menyikapi hasil rapat Forkopimda tersebut, Pemkab Gorontalo masih menunggu surat edaran Gubernur Gorontalo. Pembatalan pelaksanaan pasar senggol di Kabupaten Gorontalo akan dilakukan berdasarkan Surat Edaran Gubernur Gorontalo terkait peniadaan pasar senggol, festival tumbilotohe, serta perayaan ketupat.
“Kami masih menunggu surat edaran dari pihak Pemerintah Provinsi, mungkin ada juga ada beberapa hal (selain edaran) yang akan jadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan apakah pasar senggol tetap atau ditiadakan,” ungkap Astri Tuna selaku Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Gorontalo usai melaksanakan rapat.
Astri menyampaikan terkait pembatalan pembukaan pasar senggol di Kabupaten Gorontalo sudah disampaikan kepada Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo yang saat ini berada di luar daerah.
“Kami sudah melaporkan tadi melalui telfon kepada pak Bupati terkait apa yang jadi perintah, imbauan serta arahan dari Gubernur, dan selanjutnya akan merespon ini sampai adanya surat dari pihak Provinsi,” ucapnya.
Asri menegaskan, imbauan dan arahan dari Pemprov Gorontalo akan menjadi pertimbangan Pemkab Gorontalo, khususnya Bupati Nelson Pomalingo, dalam mengambil kebijakan apakah pasar senggol tetap dibuka atau tidak seperti tahun sebelumnya. (Putra/gopos).