GOPOS.ID, GORONTALO – Hingga kini wabah Covid -19 belum juga usai, sejak masuk ke Indonesia diawal tahun 2020. Lambat laun virus ini telah memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia, terutama sendi perekonomian. Butuh inovasi pemerintah untuk memulihkan kondisi ini untuk mendorong pembangunan daerah.
Kebijakan strategis melalui penguatan program dan pengelolaan anggaran yang baik untuk pemulihan pasca pandemi menjadi pembahasan dalam workshop Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Komisariat Wilayah VI di Kota Ambon.
Baca juga: Dinilai Berprestasi Pemkot Gorontalo Raih Penghargaan Dari BKN RI
Wakil Ketua Umum 1 Bidang Pemerintahan dan Otonom Dewan pengurus APEKSI Pusat Marten Taha mengemukakan permasalahan yang dihadapi daerah dimasa pandemi hampir sama, dimana merosotnya perekonomian masyarakat.
“Olehnya melalui workshop ini diharapkan dapat melahirkan inovasi dan ide-ide baru guna menyikapi permasalahan yang dihadapi oleh semua daerah bahkan negara dibelahan dunia. Ini pesan dari ketua Umum Dewan Apeksi untuk kita semua,” kata Marten, kamis (10/6/21)
Marten yang juga merupakan Wali Kota Gorontalo mengatakan Inovasi dimaksud agar daerah bisa keluar dari himpitan persoalan yang dihadapi. Melalui kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat.
Marten juga mengajak setiap daerah dapat memanfaatkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang digulirkan oleh pemerintah pusat.
“Saya rasa ini kesempatan yang sangat baik, untuk membantu pelaksanaan pembangunan, dan menghidupkan sentra – sentra ekonomi didaerah,” ucapnya
Baca juga: Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Kota Gorontalo Kategori Baik
Lebih lanjut marten mengatakan keuntungan dana PEN grace period atau tenggang waktu pembayarannya cukup Panjang. Daerah tidak perlu memikirkan penyicilan karena secara otomatis akan terpotong dari DAU dana transfer.
Ia juga meminta APEKSI dapat menjadi jembatan komunikasi antara daerah dengan pemerintah pusat dalam menyampaikan aspirasi.
“Sehingga soliditas dan solidaritas antara sesama anggota APEKSI perlu dijaga,” pungkasnya. (Ari/Gopos)