GOPOS.ID, GORONTALO – Saat ini Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh dan hambatan lainnya, hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.
Untuk memulihkan kondisi ekonomi para pelaku UMKM diperlukan Solusi kongkrit untuk menjawab hambatan dan tantangan pelaku UMKM. Langkah yang bisa dilakukan dalam jangka pendek adalah dengan menciptakan stimulus pada sisi permintaan dan mendorong platform digital (online) untuk memperluas kemitraan. Upaya lainnya yaitu melalui kerjasama dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu dan daya saing produk, proses pengolahan produk, kemasan dan sistem pemasaran serta lainnya.
Baca juga: Akses layanan kesehatan untuk penderita HIV-AIDS lebih dioptimalkan
Melalui platform digital dan pemanfaatan teknologi merupakan jurus jitu dalam pemulihan ekonomi bagi para pelaku UMKM, juga dapat membantu perekonomian Nasional.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha terus mendorong pelaku UMKM di Kota Gorontalo agar dapat memanfaatkan pelatihan wirausaha digital dari Kementerian Informasi dan Komunikasi melalui pelatihan digital enterpreneurship academy dan bangkit di masa pandemi memulai berwirausaha yang dilaksanakan di Hotel Aston Kota Gorontalo, Kamis (03/6/2021)
Hal ini menyusul adanya arahan dari Presiden RI, Joko Widodo tentang lima langkah. Mulai dari percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, penyiapan peta jalan (roadmap), transformasi digital di sektor strategis percepatan pembangunan dan integrasi pusat data nasional, penyiapan kebutuhan sumber daya manusia talenta digital, serta penyediaan regulasi skema pendanaan dan pembiayaan yang mendukung.
“Kami sangat bersyukur dan memberikan apresiasi kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi atas terpilihnya Kota Gorontalo menjadi salah satu kota diselenggarakannya kegiatan pelatihan ini,” ujarnya
Pasalnya pelatihan tersebut dapat memperoleh tambahan pengetahuan tentang cara berbisnis digital, serta mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
Lebih lanjut Marten mengatakan pelaku UMKM di Kota Gorontalo terus mengalami peningkatan baik dari kualitas maupun kuantitas. Hingga tahun 2020 tercatat sebanyak 13 ribu UMKM yang bergerak pada sektor jasa dan perdagangan. Olehnya pelatihan wirausaha digital dan pemanfaatan teknologi ini harus di ikuti dan dipahami dengan serius.
Baca juga: Pemkot Gorontalo Tegaskan Gaji 13 ASN Tetap Dibayarkan Mulai Besok
“Terlebih Kota Gorontalo menjadi pusat perdagangan dan jasa. Ada tiga hal penting yang menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM yakni permodalan, pemasaran, dan kemampuan SD, yang paling penting dari tantangan tersebut yakni pengembangan SDM, salah satunya melalui pelatihan seperti ini,” jelasnya
Selain itu Marten berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan dan mengikuti pelatihan tersebut dengan baik sehingga dapat mendorong kemajuan Kota Gorontalo.
“Tidak hanya itu, juga memberikan dampak positif terhadap kemajuan perekonomian daerah, serta ikut mewujudkan Kota Gorontalo menjadi Kota Smart,” pungkasnya. (Ari/Gopos)