GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F.Kono mengimbau para pelaku usaha homestay untuk dapat menunjukan kualitas keaslian budaya, khususnya budaya Gorontalo.
Pelaku usaha homestay yang dimaksud adalah salah satu penginapan yang populer yang menjadi tempat para pengunjung atau tamu menginap di kediaman penduduk setempat. Kemudian lama menginap bervariasi mulai dari satu malam hingga lebih dari setahun.
“Dicari oleh para Wisatawan itu bukan soal kemewahan fasilitas apalagi kualitas pelayanan, tetapi yang mereka butuhkan adalah kualitas originalitas budaya. Khususnya budaya Gorontalo,” ujar Ryan F. Kono, saat memberikan sambutan pada kegiatan Pelatihan Manajemen Homestay DAK-Non Fisik Tahun 2020, yang berlangsung di Hotel Amaris Kota Gorontalo, Rabu (16/9/2020).
Ryan F.Kono menjelaskan, homestay ini merupakan salah satu pendukung dalam usaha Industri Pariwisata. Homestay sendiri masuk dalam 3A (Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi).
“Sementara homestay itu masuk dalam Amenitas. Yaitu dengan produk yang dihasilkan adalah kamar dan pelayanan lainnya,” tutur Ryan.
“Terlebih penting itu kita dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan pelayanan yang baik kepada para wisatawan. Agar dapat tercipta homestay berakar budaya nasional yang kuat,” jelas Ryan.
Baca juga:Â Sempat Alami Kerusakan, Picohydro di Dusun Tumba Kembali Hasilkan Listrik Untuk Masyarakat
Lebih lanjut, Ryan F.Kono mengatakan, dampak diselenggarakannya pelatihan ini diharapkan adanya pemahaman, pengetahuan dan keterampilan bagi pelaku usaha pariwisata yang mampu menciptakan suatu manajemen pengelolaan usaha layanan homestay dengan baik dan profesional.
“Serta memberikan keuntungan atau mampu meningkatkan perekonomian masyarakat bahkan dapat mendorong pembangunan pariwisata kedepan khususnya di Kota Gorontalo,” tandas Ryan F.Kono. (Ramlan/gopos).