GOPOS.ID, MARISA – Ibarat bola salju. Dugaan perselingkuhan yang melibat oknum kades dan oknum bendahara desa di salah satu desa di Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato terus bergulir. Oknum kades yang berinisial YB itu pun didesak meletakkan jabatan.
Tak hanya itu, Pemkab Pohuwato diminta untuk menyikapi serius kasus tersebut. Saknsi tegas terhadap oknum kades dan oknum bendahara dinantikan.
“Kasus ini tak bisa bisa ditolerir. Sebab sudah beredar luas di kalangan masyarakat,” ungkap Salim Tejo, ketua Badan Permusyawartan Desa (BPD) setempat.
Menurut Salim Tejo, sebagai mitra pemerintah desa, pihaknya menyesalkan apa yang terjadi antara oknum kades dan oknum bendahara. Apalagi kejadian itu telah beredar luas di media massa online, serta media sosial.
“Saat ini sudah ada aspirasi masyarakat ke BPD terkait masalah itu,” ungkap Salim Tejo.
Menurut Salim Tejo, pihaknya sudah melakukan musyawarah dengan sejumlah masyarakat. Musyarah mengundang tokoh adat, tokoh agama, serta sejumlah tokoh masyarakat.
“Dan kami dari pihak BPD sudah selesai melaksanakan pleno, hasinya pun sudah kami sampaikan sama Bupati Pohuwato, PMD, DPRD, dan juga Camat Popayato Timur,” jelasnya.
“Semoga Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga, menyeriusi sekaligus memberikan sikap tegas terhadap masalah tersebut,” imbuhnya.
Baca juga: Oknum Kades di Pohuwato Dituding Selingkuh dengan Oknum Bendahara Desa
Sementara itu, seorang warga, Sudarti Koromo (40), mengecam dugaan perselingkuhan oknum kades dan oknum bendahara.
“Jujur kami masyarakat sudah merasa malu dengan peristiwa ini, Pokoknya kami tidak ingin dorang dua (Mereka) masih mo ba jabat Kades dan Bendahara,” ungkap Sudarti Koromo.
Sudarti menambahkan, setelah dugaan perselingkuhan itu mencuat, sejumlah masyarakat telah mengadukan hal tersebut kepada pihak Pemerintah Kecamatan.
“Kami sebagian masyarakat telah melaporkan masalah itu kepada Camat Popayato Timur, dan ternyata belum juga mendapatkan solusi dari masalah tersebut,” terangnya.
Sementara itu oknum kepala desa, YB, yang coba dihubungi gopos.id, tak berhasil dimintai keterangan. Panggilan seluler yang dilakukan gopos.id tak dijawab. Demikian pula pesan WhatsApp yang dikirim gopos.id, tak mendapat balasan.(Ramlan/gopos)