Wali Kota Blitar, Santoso saat membuka Musda ke XIV KNPI Kota Blitar, Kamis (16/2/2023). (foto: thoha/gopos)
GOPOS.ID, BLITAR – Wali Kota (Walkot) Blitar, Santoso membuka secara langsung Musyawarah Daerah (Musda) ke XIV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Blitar di Gedung Kagawara 2 Hotel Puri Perdana, Kamis (16/2/2023).
Musda tersebut dihadiri oleh Ketua DPD KNPI Jawa Timur Himawan Probo Pamungkas, serta perwakilan organisasi kepemudaan (OKP) di Kota Blitar.
Walkot Santoso dalam sambutannya menyampaikan, Pemkot Blitar melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) selalu terbuka untuk mewadahi kegiatan OKP di wilayah Kota Blitar.
Santoso juga menyampaikan, nantinya saat pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pihaknya juga bakal melibatkan pemuda untuk menyampaikan aspirasi.
“Nanti aspirasi dari kaum milenial ini juga ditampung, sehingga mereka juga diberikan tempat tersendiri untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemkot Blitar,” katanya.
Menurutnya, kepemudaan di Bumi Bung Karno memiliki latar belakang yang beragam, sehingga perlu ditampung aspirasinya guna keberlangsungan pembangunan di Kota Blitar.
“Oleh karena itu, Musda ini punya nilai sangat strategis. Memilih Ketua KNPI yang akan datang, menyusun program untuk kepengurusan yang baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar ini menjelaskan, Ketua KNPI harus memiliki beberapa syarat agar bisa memimpin organisasinya dengan baik, yakni pinter, kober dan seger.
“Ketua KNPI di daerah harus mempunyai syarat pinter (cerdas). Memang tidak gampang. Kalau tidak punya kepandaian, tidak akan bisa menjadi jembatan yang baik,” katanya.
Kemudian, juga harus punya waktu untuk memberi organisasi (kober). Karena salah satu kunci menjalankan organisasi adalah ada waktu yang diberikan.
“Jangan lupa ketua itu juga harus seger (waras), apabila ketuanya terkena sakit terus-menerus bagaimana mungkin bisa mengurus organisasi yang dipimpinnya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Jawa Timur, Himawan Probo Pamungkas mengatakan, dirinya merasa prihatin dengan kondisi kecerdasan Intelektual masyarakat Indonesia, karenanya dia berharap pemuda di Kota Blitar bisa memberikan kontribusi lebih bagi daerahnya.
“IQ masyarakat Indonesia hanya 78, kalau berbicara peringkat kita ada di posisi 130 dari 190 negara, jadi bagaimana mungkin bisa mewujudkan emas apabila SDM nya masih seperti ini,” tandasnya.
Dengan begitu, dia mendukung peran Pemkot Blitar dalam memfasilitasi pemuda untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan Kota Blitar. (mt/adv/kmf/gopos)