GOPOS.ID, MARISA – Kondisi muara sungai di Desa Lemito, Kecamatan Lemito semakin dangkal. Selain endapan lumpur/tanah, di muara sungai juga terdapat tumpukan kayu serta batang pohon.
Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat nelayan di sekitar muara sungai tak bisa lagi menambatkan perahu. Mereka kesulitan untuk menambatkan perahu akibat tebalnya sedimen, serta tingginya tumpukan kayu/batang pohon. Sedimentasi tersebut ikut kerap mengakibatkan banjir yang menggenangi pemukiman warga.
Menyikapi kondisi itu, Wakil Bupati Pohuwato, Amin Haras bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II Gorontalo, Adenan Rasyid, meninjau kondisi muara sungai Desa Lemito, Selasa (18/2/2020). Peninjauan untuk melihat dari dekat kondisi pendangkalan yang terjadi di sungai yang membelah Desa Wonggarasi Tengah dan Lemito, Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato tersebut.
Dalam peninjauan terungkap bila tumpukan material yang mengendap di muara sungai, merupakan dampak dari pembabatan hutan di wilayah hulu. Oleh karena itu, Amin Haras menegaskan akan memerhatikan serius permasalahan tersebut.
“Alhamdulillah lokasi ini sudah ditinjau langsung oleh BWSS II Gorontalo, dan mereka sudah menjanjikan akan memprogramkan hal ini di Tahun 2021,” terang Amin Haras.
Sementara itu Kepala BWSS II Gorontalo, Adenan Rasyid, mengimbau agar masyarakat Pohuwato, khususnya masyarakat yang berada di dua lokasi Kecamatan Lemito, agar dapat menyadari bahwa di bagian hulu sungai tersebut jangan ada lagi yang merambah hutan.(ramlan/gopos).