GOPOS.ID, YOGYAKARTA – Memperingati hari buruh Internasional (MAy Day), Aliansi Rakyat untuk Satu Mei (ARUS) menggelar aksi di kawasan titik nol kilometer, Yogyakarta, sabtu (01/05/2021).
Aksi yang digelar siang tadi itu, sedikitnya diikuti oleh 60 massa aksi. Dalam tuntutannya, ARUS mendesak Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memperhatikan UMP Yogyakarta.
Humas ARUS, Restu Baskara, kepada awak media mengatakan, UMP yang rendah menyebabkan tingkat kesenjangan ekonomi Jogja tertinggi se-Indonesia.
“Kami meminta Pemda DIY untuk memperhatikan upah buruh, karena UMP di Yogyakarta masih sangat minim untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ungkapnya.
Restu juga menegaskan, pihaknya meminta agar Tunjangan Hari Raya (THR) agar diberikan 100 persen dan tidak dicicil. Dalam hal ini, sambung Restu, Pemerintah harus memastikan dan mendorong pihak perusahaan-perusahaan untuk bisa mencairkan THR tepat waktu sesuai dengan peratruran perundang-undangan.
“Selain tuntutan itu, kami juga tegas meminta kepada Pemda DIY untuk mencabut Pergub Nomor 1 tentang pelarangan demonstrasi di kawasan Malioboro karena hal ini merupakan salah satu bentuk pembatasan hak-hak demokrasi kita sebagai warga negara,” pungkasnya. (Abin/Gopos)