GOPOS.ID, GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, meminta dukungan Kementerian Tenaga Kerja (Kemennaker) dalam pemenuhan tenaga instruktur (pelatih, red) di Loka Latihan Kerja dan Usaha Kecil Menengah (LLK-UKM) Kota Gorontalo. Hal tersebut bertujuan agar kualitas pendidikan dan pelatihan di LLK-UKM Kota Gorontalo semakin meningkat dalam rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja yang kompetitif dan unggul.
Permintaan pemenuhan instruktur ini disampaikan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat membuka pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi dengan kejuruan pengelolaan administrasi perkantoran, tata rias kecantikan, serta cabinet marking (meubel) di LLK-UKM Kota Gorontalo, Senin (27/6/2022).
Menurut Marten Taha, saat ini ketersediaan tenaga instruktur di LLK-UKM di Kota Gorontalo sangat terbatas. Sementara di sisi lain, ketersediaan instruktur yang memadai sangat mempengaruhi keberlangsungan dan kualitas pelatihan di LLK-UKM Kota Gorontalo.
“Saya berharap melalui Kementerian Tenaga Kerja kiranya dapat mendukung pemenuhan instruktur di LLK-UKM Kota Gorontalo. Sebab SDM instruktur yang ada saat ini di LLK-UKM Kota Gorontalo sangat terbatas,” ungkap Marten Taha.
Sejalan dengan ketersediaan instruktur, lanjut Wali Kota Gorontalo dua periode tersebut, dukungan peralatan pelatihan juga turut dibutuhkan. Mengingat ada beberapa peralatan pelatihan yang perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Contohnya untuk perbengkelan otomotif. Dummy (contoh) yang ada masih menggunakan mesin model lama. Sementara sekarang mesin-mesin sekarang, teknologinya sudah injeksi. Tetapi alhamdulillah para instruktur yang ada mampu menyesuaikan dalam pelaksanaan pelatihan,” ungkap Marten Taha.
Kepala LLK-UKM Kota Gorontalo, Wati Abas, menjelaskan saat ini tenaga instruktur yang ada di LLK-UKM Kota Gorontalo berjumlah 6 orang. Dari jumlah tersebut dalam waktu dekat, akan ada tiga orang yang memasuki masa purna tugas.
“Jadi kita sangat-sangat kekurangan. Untuk menutupi itu ada beberapa yang kami rekrut dari tenaga-tenaga terampil, termasuk mereka yang pernah mengikuti pelatihan di sini,” kata Wati Abas.
Menurut Wati Abas, dalam pelaksanaan pelatihan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Para pencari kerja yang dilatih setelah diberikan pendidikan dan pelatihan maka diberikan bantuan modal usaha untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki.
“Jadi ada kesinambungan. Mereka berlatih di LLK, lalu kemudian dibantu untuk berusaha melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Harapannya melalui langkah ini dapat mengurangi tingkat pengangguran, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.(hasan/gopos)