GOPOS.ID, BULANGO ULU – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (UNG) meningkatkan diversifikasi pangan lokal dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Salah satu langkah nyata dilakukan melalui pelatihan pengolahan jagung menjadi bubur instan organik sebagai alternatif makanan sehat untuk lansia. Kegiatan ini berlangsung di Desa Mongiilo, Kecamatan Bulango Ulu, Bone Bolango, dengan melibatkan pelaku UMKM setempat, Jumat lalu (25/10/2024).
Kegiatan ini diprakarsai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) diketuai Ramlan Mustafa, terdiri anggota Yuliana Bakari, Muhammad Rizq Gobel serta puluhan peserta yang terdiri pelaku usaha UMKM, ibu rumah tangga serta perwakilan masyarakat.
Bahkan pelatihan itu didukung pemerintah setempat terdiri Kepala Desa Yusri Maku dan Camat Bulango Ulu Wirham Hunawa. Dukungan tersebut agar masyarakat bisa memanfaatkan metode pengelolaan jagung menjadi bubur instan organik.
Ketua DPL Ramlan Mustafa mengatakan, pelatihan ini bertujuan memanfaatkan potensi jagung lokal sebagai bahan baku utama, mengingat jagung memiliki karbohidrat, serat dan vitamin. Sehingga diolah menjadi bubur instan yang mudah disajikan, bergizi, serta cocok untuk kebutuhan gizi lansia.
Selain meningkatkan kesehatan, produk ini juga dirancang untuk menjadi peluang usaha bagi pelaku UMKM sehingga diberikan pelatihan upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama para lansia.
“Selama pelatihan peserta diajarkan teknik-teknik pengolahan jagung, mulai dari penggilingan, pencampuran bahan organik, hingga pengemasan produk secara higienis,” ujar Ramlan.
Kepala Desa Mongiilo Yusri Maku mengapresiasi pelatihan yang dilaksanakan Mahasiswa KKN dan Dosen UNG, karena program ini sangat bermanfaat untuk memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian lokal.
“Melalui pelatihan ini, Desa Mongiilo menunjukkan komitmennya dalam memanfaatkan potensi lokal, untuk mendukung kesehatan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi, sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya pangan lokal sebagai alternatif sehat berkelanjutan,” ujar Yusri.
Yusri mengaku, selain masyarakat diberikan pelatihan, mereka juga mendapat wawasan mengenai strategi pemasaran dan branding produk agar mampu bersaing di pasar.
“Mudah-mudahan produk bubur instan berbahan dasar jagung ini dapat menjadi unggulan lokal yang mendukung ekonomi kreatif desa,” tutur Yusri.
Camat Bulango Ulu, Wirham Hunawa juga menambahkan, program serupa akan dilanjutkan di desa-desa lain sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan produk makanan sehat yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memberi dampak positif tidak hanya bagi lansia, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku UMKM, dapat meningkatkan perekonomian lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada makanan olahan komersial yang mengandung bahan pengawet,” tutup Wirham (ADV/Yusuf/Gopos)