GOPOS.ID, GORONTALO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa Membangun Universitas Negeri Gorontalo, di desa Bulontala Timur, Kecamatan Suwawa Selatan, melaksanakan penanaman pohon, dan pengenalan mitigasi bencana pada Minggu (23/05/21). Kegiatan yang digelar untuk melakukan penanggulana bencana ini, juga bekerja sama dengan Generasi Muda Pecinta Alam (GMPA) Mutiara.
Penanaman pohon dan pengenalan mitigasi bencana ini, adalah salah satu program mahasiswa KKN UNG. Program ini dipilih karena melihat Desa Bulontala Timur, yang sering menjadi langganan terjadinya banjir pada musim hujan.
“Saat pertamakali tiba di lokasi KKN, kami diberi waktu oleh pihak kampus selama 20 hari untuk melakukan identifikasi desa. Dari hasil identifikasi tersebut, kami menemukan masalah, di antaranya banjir dan longsor di daerah tersebut.” Ujar Ummul Uffia Turrahmah (21), selaku ketua panitia pada kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Ummul mengatakan bahwa meskipun tinggal di daerah rawan bencana, pemahaman warga setempat mengenai tanggap bencana, masih kurang. Oleh sebab itu, pengenalan mitigasi bencana dirasa perlu untuk dilaksanakan, selain penanaman pohon.
“Warga nantinya jadi lebih tau, apa yang harus dilakukan ketika bencana datang. Selain itu juga, penanaman pohon dirasa perlu, agar pohon-pohon tersebut bisa menahan air, jika sungai meluap. Makannya kami memilih bibit pohon yang besar dan kuat akarnya,” tambahnya.
Hal ini juga senada dengan Ariansyah Daud (21), salah satu anggota GMPA Mutiara. Ariansyah mengatakan bahwa, selain menghasilkan oksigen, penanaman pohon adalah salah satu langkah meminimalisir bencana.
“Karena penyerapan air dari satu pohon itu bisa menyerap seribu liter air. jadi ketika terjadi banjir atau bencana lainnya, pohon bisa menjadi pelindung kita,” jelasnya.
Selain itu juga, terdapat jalur evakuasi yang dipasang di beberapa titik. Ini berguna untuk memudahkan warga, ketika terjadi bencana dalam memilih tempat yang aman untuk berkumpul.
Ariansyah mengatakan bahwa, “Hal yang harus dilakukan ketika terjadi bencana adalah jangan panik. sebelum terjadi bencana, kita bisa melihat ada tanda. misalnya hujan deras yang sudah berjam-jam, atau sudah beberapa hari. Kita sudah bisa mempersiapkan diri jika akan terjadi banjir. seperti mempersiapkan obat-obatan, atau makanan.”
Riantje Hasan (57), Kepala Desa Bulontala Timur turut mengapresiasi program dari mahasiswa. Terlebih lagi Desa Bulontala Timur adalah desa yang rawan terjadi banjir dan longsor. Maka program tersebut sangat berguna untuk masyarakat setempat.
“Program seperti ini memang sudah ada di desa, tetapi dengan adanya KKN tahun ini, bisa membantu. Mudah-mudahan kedepannya pohon-pohon yang telah ditanam oleh mahasiswa ini bisa bertumbuh dengan baik, dan memberikan manfaat,” jelasnya. (Arinda/Gopos)
.