GOPOS.ID, GORONTALO – Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Gorontalo menuntut penghapusan biaya rapid test (pemeriksaan cepat) untuk masuk atau keluar Gorontalo.
Tuntutan disampaikan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Gorontalo melalui aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Gorontalo, Senin (6/7/2020). Unjuk rasa dilakukan karena untuk masuk ke Gorontalo, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Biaya itu dikeluarkan untuk melakukan rapid test.
“Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan ekonomi kita lumpuh sehingga kebijakan biaya rapid ini sangat memberatkan bagi kami apalagi sebagian mahasiswa masih enggan masuk ke Gorontalo karena besarnya biaya rapid test,” ungkap koordinator lapangan, Moh Akbar Reza.
Baca juga: Tambang di Suwawa Timur Longsor, 1 Tewas, 5 Luka-luka
Menanggapi aksi mahasiswa Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Syam T. Ase mengungkapkan terkait biaya rapid tes untuk masuk ke Gorontalo, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Gorontalo.
“Saya sudah koordinasi dengan Bupati. Rencana ini akan digratiskan khusus untuk rakyat Kabupaten Gorontalo yang hendak bepergian,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Syam juga mengungkapkan pihaknya akan mengawal terbitnya surat edaran terkait biaya rapid test ini.(Abin/gopos)