GOPOS.ID, LIMBOTO – Menyikapi isu nasional yang dinilai merugikan masyarakat, ratusan mahasiswa dari aliansi badan eksekutif mahasiswa se-kabupaten Gorontalo turun ke jalan. Kehadiran mereka sebagai bentuk spontanitas atas kekisruan yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Termasuk dengan melonjaknya harga bahan pokok di pasaran dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mereka menuntut pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Sembako di daerah yang dinilai menyengsarakan masyarakat khususnya di Kabupaten Gorontalo.
Pantauan Gopos.id ratusan masa aksi memulai aksi demonstrasi di bawah menara Limboto, Kabupaten Gorontalo sekitar pukul 11:33 WITA, Senin (11/4/2022).
Ratusan mahasiswa ini menyuarakan keresahan mereka terkait kebijakan yang diambil pemerintah dinilai tidak pro terhadap masyarakat.
“Kami mewakili masyarakat, pedagang dan penjual UMKM melakukan aksi ini agar pemerintah mendengar aspirasi kami,” ungkap salah seorang orator masa aksi.
Selain itu mereka menyuarakan ketidakbecusan negara dalam mengambil kebijakan untuk masyarakat yang dinilai mempersulit masyarakat di saat Pandemi Covid-19 pemerintah malah menaikkan sejumlah bahan pokok dan bahan bakar minyak.
“Kebijakan yang dinilai tidak pro terhadap rakyat soal naiknya harga minyak goreng dan Pertamax membuat masyarakat menjerit,” tegas orator masa aksi.
Pemerintah dinilai hanya mementingkan diri sendiri dan negara tanpa mementingkan kehidupan masyarakat kecil.
“Untuk itu kami menginginkan pemerintah pusat melalui pemerintah daerah untuk mengambil keputusan bijak,” ujar orator masa aksi.
Selain itu para mahasiswa juga menuntut presiden Joko Widodo harus melakukan evaluasi terhadap beberapa menteri yang dinilai juga merugikan masyarakat mengambil kebijakan yang hanya merugikan masyarakat.
“Salah satunya Menteri perdagangan,” tegasnya
Masa aksi juga menuntut agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti kebijakan ini terhadap pemerintah pusat terkait lonjakan BBM dan bahan pokok. (Putra/Gopos)