GOPOS.ID – Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) yang tersebar di seluruh Indonesia bahu membahu untuk membantu warga rantau Gorontalo yang terdampak covid-19 di wilayahnya. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KKIG sudah menginstruksikan kepada seluruh DPD KKIG yang tersebar di seluruh Indonesia untuk dapat memantau kondisi warga Gorontalo di rantau.
Hal itu dikemukan ketua DPP KKIG, Sjafrudin Mosii dihadapan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama Ibu Idah Syahidah Rusli Habibie saat halal bihalal secara virtual, Senin (25/5/2020) pagi tadi.
Halal bihalal KKIG dimulai dengan tilawah Maya Dunda, laporan oleh sekjen KKIG. Tauziah Halal Bihalal dan Doa oleh Bapak Prof. Zakri Napu.
Kemudian para peserta menyanyikan hulondalo lipuu. Serta penyampaian laporan masing-masing DPD. Laporan Ketum Dewan Pimpina Pusat KKIG H. Sjafrudin Mosii, SE, MM, CSFA, serta terakhir arahan Gubernur Gorontalo H. Rusli Habibi, M.AP.
Menurut Sjafrudin bahwa setiap tahunnya KKIG seluruh Indonesia sering mengadakan halal bihalal untuk bersilaturahmi antara pengurus dari Sabang sampai Marauke. Namun dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, kegiatan halal bihalal dilakukan secara virtual.
“Allhamdulillah, kami sangat bersyukur dalam silaturahim ini tidak mengubah esensi dari silaturahim kita. Pak Gubernur bersama Ibu dan jajaran pemerintah Provinsi Gorontalo hadir dalam video Conference yang dihadiri seluruh pengurus DPD KKIG se Indonesia,” kata Sjafrudin.
Dalam pertemuan itu, seluruh DPD KKIG melaporkan aktivitas DPD KKIG di seluruh Indonesia dalam membantu sesama warga rantau dalam kondisi Covid-19.
Termasuk himbauan untuk seluruh warga rantau untuk tidak pulang kampung atau mudik ke Gorontalo selama masa Pandemi. Sebab Gorontalo saat ini sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kondisi itupun dapat dipahami oleh warga rantau untuk tidak mudik. Hanya saja sempat terjadi diskomunikasi ketika warga rantau di Manado dan daerah di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) yang pulang. Namun ketika diperbatasan tidak diizinkan melintas, sebab Gorontalo sudah memberlakukan PSBB tahap 2. Jadi mereka pulang malam harinya, karena mereka pikir PSBB tidak akan dilanjutkan,” paparnya.
Baca juga:Â Soal Nasib 35 Warga Rantau Gorontalo di Tarnate, Ini Solusi Gubernur Gorontalo
Untuk kebutuhan warga Gorontalo di rantau sendiri, dikatakan Sjafrudin Mosii, KKIG gotong royong dalam membantu warga yang mengalami kesulitan ekonomi. Termasuk dalam membantu mahasiswa yang tidak pulang kampung.
“Sejauh ini tidak ada warga Gorontalo di rantau yang kelaparan. Seluruh KKIG komitmen untuk membantu warga Gorontalo di rantau kesulitan makanan. Kami KKIG telah menyediakan sembako bagi mereka yang membutuhkan,” kata Om Udin (sapaan akrab Sjafrudin).
Tak hanya disitu, menurut Om Udin bahwa bagi mahasiswa yang tidak kembali ke kampung halaman. KKIG siap membantu kebutuhan pangan mahasiswa selama membutuhkan melalui HPMIG di masing-masing daerah.
“Untuk mahasiswa di asrama Salemba, Jakarta saya secara pribadi juga telah membantu dengan memberikan beras 50Kg, telur 10Kg, mie serta makanan cepat saji lainnya untuk mereka memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Kami bekerjasama dengan HPIMG untuk membantu penyalurannya. Begitu juga mahasiswa di Bandung dan Jogjakarta. KKIG disana membantu mereka,” tuturnya.
Inilah manfaat dari kehadiran KKIG di seluruh Indonesia yang dapat membantu sesama warga rantau.
“Insyallah KKIG seluruh Indonesia semakin kuat, semakin bersinergi untuk meningkatkan silaturahim antar sesama warga rantau. Termasuk kita butuh dukungan dari pemerintah Provinsi Gorontalo,” tandasnya.
Halal bihalal ini berlangsung selama 3 jam dengan dipandu oleh Efendy Payuyu, yang merupakan sekretaris DPD Kaltim sekaligus Panitia Halal bihalal KKIG tahun 2020. (*/gopos)