GOPOS.ID, BOALEMO – Seorang tahanan bernama Rustam Husain, alias Meni yang menjalani masa tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Boalemo, melarikan diri saat dirawat di Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Boalemo, Selasa (24/3/2021) dini hari tadi.
Kepala Lapas Boalemo, Giyono menjelaskan bahwa pada tanggal 18 Agustus tahanan tersebut dalam keadaan sakit dengan keluhan lemas, muntah, dan diare. Kemudian langsung dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Lapas Boalemo.
“Setelah dilakukan observasi, tenaga medis kami angkat tangan karena kami juga tidak mempunyai dokter di klinik tersebut. Oleh karena itu langsung dirujuk ke RSTN Boalemo,” jelas Giyono.
Ia mengungkapkan, pada tanggal 23 Agustus kemarin tahanan tersebut harus menjalani USG. Namun hasilnya belum keluar, karena masih menunggu dokter ahli. Sehingga tahanan dan para pengawal tahanan harus menunggu sampai larut malam.
“Rencananya jika hasilnya sudah keluar, kami akan koordinasi terkait penanganan lebih lanjut, apakah tetap dirawat di RSTN atau bisa rawat jalan dari lapas,” ungkapnya.
Ia menuturkan hingga pukul 04.05 Wita dini hari tadi, tahanan tersebut sudah tidak berada di RSTN Boalemo karena telah kabur meskipun tangan dan kaki diborgol oleh petugas.
“Dari sisi mekanisme dan prosedur operasional, semua sudah sesuai karena berdasarkan dokumen pelaksanaan kinerja. Mereka juga menyertakan foto pemborgolan kaki dan tangannya,” tuturnya.
Ia menambahkan, tahanan tersebut juga merupaka residivis dengan kasus berbeda di Lapas Boalemo, dan sudah dua kali masuk tahanan.
“Napi ini dulu pernah menjalani dua kali tahanan di Lapas Boalemo, dengan kasus pencurian. Kasus terakhir ini bukan kejadian di Boalemo, tetapi di Kota Gorontalo dan telah ditahan di Lapas Kota Gorontalo. Selanjutnya ia dipindahkan ke Boalemo, dengan kasus asusila putusan penjara 10 tahun,” ujarnya.
Diduga tahanan tersebut berhasil kabur karena mempunyai keahlian membuka borgol atau ada yang bekerja sama dalam meloloskannya.
Giyono mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya Kabupaten Boalemo jika melihat tahanan tersebut agar segera melaporkannya ke pihak Kepolisian maupun TNI.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk melakukan pencarian dan penangkapan,” tutupnya. (Indra/Gopos).