GOPOS.ID, GORONTALO – Walaupun bukan seorang pujangga, ZM alias Ois cukup piawai merangkai kata. Buktinya, perempuan 39 tahun itu mampu meyakinkan HKN (42), bahwa dirinya memiliki beras sebanyak 7 ton. Tak hanya itu, ZM berhasil menggasak uang milik HKN senilai Rp9 juta. Sayangnya imbas dari perbuatannya itu, Ois dijebloskan ke bui.
HKN melapor ke Polres Gorontalo. Ois dituduh melakukan penipuan. Itu setelah Ois ingkar atas janjinya membawakan beras yang sudah dibeli oleh HKM.
Kanit I Sat Reskrim Polres Gorontalo Kota Ipda J.A. mengatakan bahwa kejadian penipuan tersebut terjadi pada Kamis (6/2). Ois wanita asal Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara mendatangi korban HKN kemudian menawarkan penjualan beras sebanyak 7 ton.
Ois menawarkan beras kepada korban dengan harga murah yakni Rp350 ribu per koli. Namun pelaku tidak langsung memberikan beras tersebut. Sehingga ia meminta korban HKN harus membayar uang muka sebesar Rp.15 juta. Sisanya akan diberikan setelah beras yang dijanjikan Ois sampai di rumah korban.
Kecurigaan HKN mulai muncul setelah selang sehari, pelaku meminta lagi tambahan uang muka sebesar Rp. 10 juta dan mengatakan jika beras sudah dalam perjalanan. Sesuai perjanjian kata Ois beras akan diterima pada (9/2/2020).
“Atas permintaan pelaku tambahan uang muka Rp. 10 juta, tetapi HKN baru menyanggupi Rp 9 juta,” ujar Ipda Mamahani.
Sementara itu, Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro , A.P, S.IK , M.T mejelaskan bahwa benar penyidik sat reskrim telah mengamankan ZM Alias Ois terkait kasus penipuan dan penggelapan.
Dugaan penipuan penjualan beras itu terbongkar ketika korban meminta beras yang dijanjikan pelaku, namun tak kunjung diberikan pelaku dengan berbagai alasan.
Pelaku hanya terus menjanjikan pada korban jika beras itu akan secepatnya di antar ke rumah korban. Hingga perjanjian yang kesekian kalinya pelaku tak kunjung mengantarkan beras yang sudah di janjikan tersebut. Korban HKN akhirnya melaporkan Ois.
Saat ini pelaku ZM alias Ois mendekam di Ruang Tahanan Polres Gorontalo Kota. Saat ini korban yang melapor baru satu orang dan tidak menutup kemungkinan ada korban yang lain.
“Untuk Pelaku di jerat pelanggaran Pasal 378 KUHPidana dan pasal 372 KUHPidana, tentang penipuan dan penggelapan,” ujar mantan kapolres Bone Bolango.(muhajir/gopos)