GOPOS.ID, GORONTALO – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Ners Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menuntut pemberian sanksi tegas kepada oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu rumah sakit di Kota Gorontalo karena diduga telah melakukan pelecehan seksual.
Dugaan pelecehan tersebut dilakukan pelaku kepada korban yang merupakan mahasiswi profesi ners UNG yang sementara melaksanakan Problem Based Learning (PBL) Profesi Ners atau magang rumah sakit tersebut.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Ners UNG, Ibrahim Sulemen, S. Kep,. Ns. M. Kep mengatakan, pihaknya telah mendengar kronologis kejadian dari korban secara langsung dan langkah yang saat ini ditempuh oleh pihak rumah sakit kepada pelaku.
Menurut Ibrahim, kasus ini sudah sangat jelas kronologisnya dan harus secepatnya mendapatkan kejelasan terkait sanksi terhadap pelaku.
“Hasil pengusutan oleh pihak RS sebagaimana dalam surat RS kepada Pemerintah Kota Gorontalo poin pertama dan kedua yang menyatakan bahwa pelaku telah mengakui perbuatan yang telah dilakukannya kepada korban. Ditambah dengan kesaksian korban secara langsung. Sehingga lebih memperkuat dan memperjelas bahwa pelecehan ini benar telah terjadi” ujar Ibrahim.
Menurut Ibrahim, pelaku harus diberikan saksi tegas dan cepat. Agar tidak berpotensi terulang kembali sehingga menimbulkan trauma psikologis kepada korban dan mahasiswa lain.
“Sehingga dalam hal ini Pemerintah Kota Gorontalo harus secepatnya memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk aliansi Mahasiswa dan Alumni untuk mengawal kasus sampai dengan pemberian sanksi terhadap pelaku yang sampai dengan saat ini masih belum jelas.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan waktu selama 2×24 Jam kepada Pemerintah Kota Gorontalo untuk dapat memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku.
“Jika dalam rentang waktu yang diberikan kami tidak mendapatkan kejelasan terkait sanksi terhadap pelaku, maka Aliansi Mahasiswa dan Alumni akan mendatangi Pemerintah Kota Gorontalo secara langsung,” ujar Ibrahim menegaskan. (muhajir/gopos)