GOPOS.ID, GORONTALO – Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di wilayah Provinsi Gorontalo tak bisa dipandang sebelah mata. Fenomena yang bertentangan dengan ajaran Agama terus marak. Bahkan menjadi penyumbang terbesar penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Gorontalo. Kondisi itu membuat Gorontalo tidak hanya darurat HIV/AIDS tetapi juga masuk dalam kategori darurat LGBT.
Sebagaimana diketahui hingga Maret 2019 tercatat sudah sebanyak 484 kasus HIV-AIDS di Gorontalo. Ironinya, mayoritas pemicu penularan HIV-AIDS adalah perilaku seks yang menyimpang (LGBT).
Menyikapi fenomena ini, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo makin massif melakukan sosialisasi. Salah satu sasaran utama adalah para siswa SMA/SMK se-Provinsi Gorontalo. Tujuannya untuk membentengi para siswa SMA/SMK terhadap fenomena LGBT dan penularan HIV-AIDS.
“Sosialisasi ini selalu menjadi penting karena di hadapan kita Indonesia yang sudah 73 tahun merdeka, akan tetapi penjajah yang merusak masa depan anak bangsa masih saja kita temui. Contohnya sekarang ini banyak yang mengidap penyakit HIV AIDS tidak bisa dipungkiri. Itu karena adanya pergaulan bebas di usia remaja,” kata Ketua Tim Asistensi KPA Provinsi Gorontalo Idah Syahidah.
Baca juga: PPIH Gorontalo Final Cek Pemberangkatan JCH
Idah pun memaparkan, di Gorontalo komunitas LGBT sudah semakin banyak ditemukan. Khususnya kaum LSL atau lelaki suka lelaki. Kelainan seks ini menunjukkan gabungan dari kalangan minoritas dalam hal seksualitas.
“Kita ini sudah darurat narkoba, darurat aids, ditambah lagi dengan darurat LSL. Kita tidak bisa lagi tinggal diam. LSL akan merusak masa depan generasi muda,” kata istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu.
Untuk itu, Idah Syahidah menekankan kepada kalangan generasi muda khususnya para pelajar untuk bergaul secara sehat. Tidak terjerumus pada perilaku yang bertentangan dengan budaya dan ajaran agama, seperti halnya perilaku LSL.
“Resiko tertular HIV/Aids sangat besar. Oleh karena itu hindari dan jauhi perilaku yang dapat menjerat adik-adik pada perilaku yang menyimpang ini,” imbau Idah Syahidah.(adm-02/gopos)