GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo terus menggenjot program pelayanan kesehatan tahun 2019. Salah satu inovasinya yaitu dengan melakukan sistem rujukan terpadu menggunakan aplikasi. Hal ini terungkap dalam rapat teknis penguatan sistem rujukan di kabupaten/kota, Kamis (25/04/2019) di Grand Q Hotel, Kota Gorontalo.
Dimana dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melakukan pemanfaatan teknologi aplikasi. Sistem berbasis aplikasi ini dibuat Kementerian Kesehatan RI yang dipelopori oleh Rumah Sakit Wahidin sebagai rumah sakit rujukan di Indonesia Timur. Dan sudah mulai diterapkan di daerah Gorontalo.
“Sistem rujukan terintegrasi ini sangat baik kita gunakan untuk memudahkan masyarakat. Misalnya ada rumah sakit di Pohuwato ingin merujuk ke rumah sakit Dunda. Melalui aplikasi ini mereka bisa mengetahui apakah tersedia dokter yang dituju, tempat tidurnya tersedia atau tidak. Sehingga jika mereka sampai di rumah sakit Dunda, segera dilakukan penanganan oleh pihak rumah sakit,” ujar Andriyanto Abdussamad Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dikes Provinsi Gorontalo.
Baca juga :Â Inovasi Posyandu di Mall, Diharapkan Penimbangan Balita Bisa 100 Persen
Andriyanto berharap dengan sistem ini agar lebih memudahkan masyarakat pelayanan sistem rujukan ini dapat diaplikasikan dengan baik.
“Apabila layanan ini bisa diplikasikan dengan baik. Sehingga nanti tidak ada lagi pasien yang ketika datang di rumah sakit ternyata rumah sakitnya sudah penuh. Dan tentu ini adalah waktu yang sangat berharga bagi pasien. Melalui sistem rujukan seperti ini pelayanan akan efisien,” harap Andriyanto
Tidak hanya rumah sakit, Andriyanto juga menerangkan penggunaan aplikasi sistem rujukan terpadu juga dapat digunakan oleh puskesmas di Provinsi Gorontalo.
Baca juga :Â GGC Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Hidup Sehat
“Ini juga bisa digunakan oleh puskesmas. Jadi jika puskesmas ingin merujuk, mereka sudah tau kemana posisi yang akan mereka rujuk. Misalnya ada kasus kecelakaan lalu lintas, akan mencari dokter bedah dan posisi dokter terdekat dimana, apakah dokternya ada di tempat atau tidak dan apakah tersedia ruangannya,”tandasnya. (muhajir/gopos)