GOPOS.ID, GORONTALO – Di awal Ramadan 1443 Hijriyah. Kelangkaan stok elpiji ukuran 3 kilogram (Kg) terjadi di wilayah Kota Gorontalo. Situasi itu membuat harga jual elpiji 3 Kg di luar pangkalan resmi melonjak hingga Rp35 ribu per tabung.
Informasi yang dirangkum gopos.id, kelangkaan stok elpiji di wilayah Kota Gorontalo mulai terjadi menjelang awal Ramadan 1443 Hijriyah. Tepatnya akhir Maret 2022. Saat itu sejumlah pangkalan yang menyalurkan gas elpiji 3 Kg mulai kekosongan stok. Situasi tersebut membuat warga membeli gas elpiji di kios atau penjual di luar pangkalan resmi.
“Saat itu harga per tabung masih berkisar Rp20 ribu hingga Rp23 ribu,” ungkap Mirnawati, warga Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Memasuki ramadan, stok elpiji di sejumlah wilayah di Kota Gorontalo makin menipis. Puncaknya saat awal Ramadan, Sabtu (2/3/2022). Stok elpiji 3Kg di sebagian besar pangkalan resmi kosong. Di beberapa pangkalan memang masih ada beberapa stok, hanya saja pemilik pangkalan tak lagi mendistribusikan dengan alasan sudah dipesan jauh hari sebelumnya oleh pembeli.
“Hari ini saya keliling cari gas. Semuanya kosong. Yang ada di warung, harganya sudah Rp35 ribu per tabung,” ungkap Udin warga Kota Utara, Kota Gorontalo.
Pemerintah maupun anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bisa diharpakan segera merespon situasi yang dialami. Pasalnya di awal ramadan begitu banyak beban yang dihadapi masyarakat.
“Tolonglah kami yang hanya bekerja serabutan ini. Belum habis minyak goreng yang mencekik, muncul lagi masalah bahan bakar. Pertalite susah didapat, sekarang gas elpiji. Kami tidak pemerintah atau para wakil rakyat membelikan untuk kami, tetapi kami harap mereka peka dengan keadaan rakyat. Jangan nanti dekat pemilu baru tiba-tiba datang bawa ini itu,” tuturnya dengan perasaan kecewa.(hasan/gopos)