Drama Kolosal Pemberontakan PETA di Museum Tentara PETA, Sabtu (17/2/2024). (Foto: Gopos.id)
GOPOS.ID, BLITAR – Masyarakat berbondong-bondong memadati area Museum Tentara PETA yang berlokasi di Jalan Soedanco Supriyadi, Kota Blitar. Mereka ingin melihat pementasan drama kolosal pemberontakan PETA.
Kegiatan ini sebenarnya digelar Rabu (14/2) lalu. Namun, karena bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu 2024, maka kegiatan satu tahunan ini harus mundur tiga hari, dan digelar Sabtu (17/2/2024).
Meskipun begitu, animo masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan drama kolosal ini. Masyarakat dari berbagai kalangan usia dan latar belakang dengan seksama menyaksikan drama yang dipertontonkan.
Selain pertunjukkan drama kolosal, dalam kegiatan tersebut juga digelar campursari dengan menghadirkan Campur Sari Sido Muni, serta performa spesial dari Yu Cangik, dan nyanyian dari Mala Agatha.
Kegiatan itu melibatkan siswa yang bersekolah di Kota Blitar. Mereka secara bergantian memperagakan pentas yang disaksikan ratusan penonton serta tamu undangan yang hadir.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Blitar Santoso, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Blitar Priyo Suhartono, Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo, Wakil DPRD Kota Blitar Ely Hidayah, serta jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemkot Blitar.
Wali Kota Blitar Santoso menyampaikan, kegiatan tersebut bisa menjadi ajang untuk meneladani sejarah tentang Pemberontakan PETA di Blitar. Apalagi di Blitar sudah ada museum untuk mengenang.
“Para generasi muda bisa belajar dari sini. Tidak hanya melalui museum, tapi juga melalui kegiatan pertunjukan drama kolosal seperti ini,” ujarnya.
Santoso menyebut, cara yang digunakan Pemkot Blitar dengan melibatkan para siswa merupakan salah satu cara untuk mempelajari sejarah tanah air.
“Semoga kegiatan bisa berjalan lancar, dan bisa menjadi ciri khas Kota Blitar untuk menarik wisatawan agar bisa datang ke sini,” ungkapnya. (adv/kmf/gopos)