GOPOS.ID – Penggalangan bantuan kemanusiaan untuk banjir Konawe oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil mengumpulkan dana senilai Rp2 miliar. Bantuan kemanusiaan yang dikoordinir PT Pertamina (Persero) itu telah disalurkan untuk para korban banjir di Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, Sabtu (29/7/2019).
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan menjelaskan, total bantuan senilai Rp2 miliar berasal dari 31 perusahaan BUMN dan afiliasinya yang tergabung dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri.
“Pertamina yang mengkoordinir langsung penyerahannya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima gopos.id, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Gempabumi 4,9 Magnitudo Kejutkan Warga Gorontalo
Bantuan yang diserahkan di antaranya berupa sembako, pakaian, alas tidur. Kemudian makanan cepat saji, air mineral, perlengkapan sekolah dan kebutuhan pokok utama lainnya.
“Bantuan ini disalurkan melalui posko-posko induk yang tersebar di berbagai wilayah. Seperti Rumah Jabatan Bupati Konawe dan Bupati Konawe Utara bekerjasama dengan BNPB Provinsi Sultra, BPBD Kabupaten Konawe, BPBD Kabupaten Konawe Utara serta Korem 143/Halu Oleo,” jelas Hatim.
Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat membantu dan mengurangi beban masyarakat setempat yang menjadi korban banjir. Selain itu, hadirnya bantuan ini menjadi bentuk kepedulian PT Pertamina (Persero) beserta Perusahan BUMN lainnya terhadap sesama.
“Tidak hanya itu, bantuan ini juga sejalan dengan tagline BUMN yaitu BUMN Hadir Untuk Negeri,” tutup Hatim.
Sebagaimana diketahui, Banjir yang terjadi di bagian tenggara Sulawesi ini menyebabkan 12 kecamatan terendam air. 6 kecamatan yang terletak di daerah Konawe dan 6 kecamatan terletak di daerah Konawe Utara.
Untuk Kabupaten Konawe meliputi Kecamatan Sampara, Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Wonggeduku, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kecamatan Routa dan Kecamatan Latoma.
Sedangkan, di Kabupaten Konawe Utara yaitu, Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Landawe, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Oheo dan Kecamatan Wiwirano.
Banjir merendam pemukiman, pertanian beserta fasilitas publik. Hal ini menyebabkan masyarakat harus mengungsi dengan hanya mengenakan pakaian di badan tanpa membawa bahan makanan yang cukup selama pengungsian. Sehingga bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan.(hasan/gopos)