GOPOS.ID – Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI. Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, memantau sekaligus mengecek stok dan harga bahan pokok di Kota Gorontalo, Senin (22/4/2019). Pemantauan dilakukan di sejumlah gudang distributor, Pasar Sentral Gorontalo, Pelabuhan Gorontalo, gudang Bulog, serta di pasar retail modern Hypermart, Senin (22/4/2019).
Dari hasil pantauan di gudang distributor dan gudang Bulog, stok bahan pokok cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri tahun 2019. Stok beras Bulog Gorontalo sebanyak 4.400 ton dan gula 750 ton. Sedangkan di gudang distributor PT. Cipta Langgeng Mitra Sukses memiliki stok gula lebih dari 500 ton.
Baca juga : Sebanyak 175 Siswa SMA/SMK Mengikuti Pekan Seni dan Budaya
Pantauan di PasarSentral Gorontalo, harga sejumlah komoditi bahan pokok stabil. Beras medium Rp10.000 per kg, beras medium Bulog Rp9.450 per kg, beras premium Pandan Wangi Rp12.000 per kg, premium Bulog Rp10.200 per kg. Minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter, daging sapi Rp 120.000 per kg, dan telur ayam Rp1.400 perbutir ukuran kecil. Harga gula pasir juga terkendali Rp 11.000 per kg, dan Rp9.500 per kg ditingkat distributor.
Sementara itu untuk harga cabai rawit merah yang sempat melonjak hingga mencapai Rp120 ribu per kg beberapa hari lalu, harganya turun menjadi Rp40.000 per kg. Sedangkan untuk bawang putih masih berada diharga Rp60.000 per kg dan bawang merah Rp40.000 per kg.
“Stok bahan pokok dalam kondisi cukup tersedia, masyarakat tidak perlu resah. Pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memastikan tersedianya kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau,” ujar Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim kepada sejumlah wartawan usai pemantauan di Pasar Sentral Gorontalo.
Baca juga : Pemprov Bahas Soal Keamanan Pangan di Masyarakat
Hal senada juga disampikan oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan RI, Kasan Muhri, yang turut melakukan pemantauan stok dan harga bahan pokok di Gorontalo. Dikatakannya, menjelang puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri biasanya terjadi peningkatan permintaan terhadap bahan pokok. Hal ini dapat berdampak pada kenaikan harga bahan pokok.
“Kita perlu mengantisipasi hal tersebut sejak jauh-jauh hari agar masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan puasa dengan tenang, tanpa terbebani naiknya harga pangan atau kelangkaan barang,” terang Kasan.
Kasan berharap kerjasama pemerintah daerah dan pengusaha untuk bersinergi menjaga stok dan stabilitas harga.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak yang sudah terjalin dengan baik dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan para pelaku usaha,” tandasnya.(isno/rls/gopos)