GOPOS.ID, GORONTALO – Banjir yang melanda Kota Gorontalo pada Jumat (3/7/2020) kemarin diakibatkan curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Bone. Kondisi ini menyebakan 9.415 jiwa masyarakat Kota Gorontalo harus mengungsi sejak kemarin.
Informasi dirangkum gopos.id, masyarakat mengungisi di sepuluh tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota dan Provinsi.
Mereka yang mengungsi didominasi oleh perempuan dan anak-anak. Bahkan beberapa yang masih Balita (bayi di bawah umur lima tahun. Namun informasi terbaru, para pengungsi ini sudah ada beberapa yang balik ke rumah mereka, karena air yang menggenangi rumah mereka sudah surut sejak pagi tadi.
Berikut daftar pengungsi di Kota Gorontalo
1. Belle Li Mbu’i: 409 jiwa 9 diantaranya balita.
2. SD 38 Kota Gorontalo: 335 jiwa.
3. Kantor Pertanahan: 60 jiwa.
4. Kesdim: 200 jiwa.
5. Padebuolo: 680 jiwa 30 diantaranya balita.
6. Botu: 1.000 jiwa.
7. Mesjid Arraudah Kota Gorontalo: 100 jiwa.
8. Kantor Desa Talumolo: 1.225 jiwa.
9. Kantor Lurah Bugis: 5.225 jiwa.
10.Aula Kantor Walikota: 181 jiwa.
Sebelumnya pada Jumat (3/7/2020) semalam, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meninjau lokasi pengungsian masyarakat terdampak banjir di Belle Li Mbu’i, Kota Gorontalo.
Rusli bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi dan Forkopimda Kota Gorontalo menyiapkan kebutuhan pengungsi.
“Kita juga meminta masyarakat di bantaran Sungai Bone agar mengevakuasi diri,” ungkapnya. (muhajir/gopos)