BEKERJA ikhlas karena rakyat. Membangun inovasi, berkarya dan memberi inspirasi bagi masyarakatnya. Anies gemilang membangun Jakarta, sejak awal titik berat dicapainya adalah kesejahteraan dan kebahagiaan warga Jakarta. Anies kemudian ‘diserang’ dari berbagai lini karena persoalan banjir Jakarta, beberapa pekan ini Anies tak luput dari serangan para buzzer terkait langkah-langkahnya dalam melindungi warga Jakarta dari virus corona.
Seakan lupa bahwa persoalan banjir Jakarta tidak saja di era Anies. Virus corona pun kedatangannya tak diminta Anies. Jokowi pun dengan jabatan Presiden RI tak mampu mengatasi banjir Jakarta. Masih ingat janji Jokowi bahwa banjir akan lebih mudah diatasi ketika menjadi Presiden. Faktanya?
Untuk virus corona, Jokowi tak banyak mendapatkan apresiasi ditambah dengan kelucuan para menterinya dalam menanggapi bencana nasional ini.
Para buzzer menjelma menjadi haters ini begitu masif mendiskreditkan kinerja Anies selama menjabat, mereka adalah orang-orang yang dibayar dan bekerja khusus untuk itu. Melalui akun-akun palsu, haters bekerja memonitoring perkembangan sosial, ekonomi dan politik, mencari kesalahan atau bahkan membuat kesalahan untuk ditimpakan ke Anies Baswedan.
Apa yang dilakukan Anies terhadap perilaku para haters? Hanya senyuman yang bisa ia berikan, Anies bukanlah orang ‘bodoh’ melayani para haters, Anies sadar bahwa terpenting adalah melayani kebutuhan warga Jakarta. Sekali lagi, rakyat sejahtera dan bahagia, ini tujuan Anies.
Lantas bagaimana dengan sosok Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie? Jika Anies ‘diserang’ oleh para buzzer politik, Rusli justru diincar para haters yang awalnya dekat dengan Rusli. Bapak pembangunan Gorontalo itu selalu diawasi dengan sinis oleh sekelompok kecil haters Gorontalo. Mereka adalah kelompok yang secara terbuka menyerang segala program dan kebijakan pemerintah Provinsi Gorontalo. Padahal mereka sendiri belum ada yang dilakukan. Hmmmm… Membantu anak yatim saja sangat jarang, apalagi berbuat untuk kepentingan rakyat Gorontalo.
Jika dipelajari, haters menggunakan akun palsu, tidak memiliki kejelasan identitas, untuk mendiskreditkan Anies. Sementara para haters lokal Gorontalo adalah mereka yang memiliki latar belakang yang jelas dan diketahui publik. Kira-kira kenalah siapa mereka.
Bisa saja motif ekonomi dan konstruksi diri dihadapan pemilik modal yang mereka kejar. Mereka memiliki kewajiban untuk melakukan laporan ke pihak-pihak yang membayar aktivitas mereka dalam mendiskreditkan posisi Rusli Habibie sebagai Gubernur dua periode.
Prestasi Gubernur Rusli Habibie dalam membangun Provinsi Gorontalo seakan tak bernilai. Mereka tidak pernah merasa bangga sebagaimana kebanggan rakyat Gorontalo memiliki Gubernur Rusli Habibie.
Gubernur Rusli Habibie tidak ingin melayani orang-orang yang lahir bathinnya penuh dengan keburukan. Bahkan saat difitnah pun hanya dibalas dengan karya nyata. Tetap tersenyum dan terus bekerja demi rakyat Gorontalo yang dicintainya.
Anies dan Rusli memang dibenci haters, tetapi rakyat mencintai mereka berdua karena kinerja dua gubernur kebanggaan Indonesia, Anies Baswedan dan Rusli Habibie benar-benar untuk pentingan rakyat.
Ditulis: Novalliansyah Abdussamad