GOPOS.ID, GORONTALO – Anggota DPR RI asal Provinsi Gorontalo, Elnino M. Husain Mohi, meminta anggaran untuk Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI ditambah. Permintaan itu disampaikan Elnino Mohi pada forum Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Kemenlu RI.
“Setelah mendengar paparan pak Menlu (Sugiono, red) anggaran Kemenlu per tahun yang Rp8,8 triliun ini mana cukup ke depan?” kata Elnino.
Menurutnya, anggaran Kemenlu RI harusnya Rp10 sampai Rp20 triliun untuk mengatasi keribetan yang terjadi di dunia ini ke depan.
Kepada pers, Elnino menjelaskan, presiden RI itu adalah Presiden yang memimpin sekitar 280 juta penduduk. Itu terbesar ke empat di dunia setelah China (1,5 miliar penduduk), India (1 miliar penduduk), dan AS (335 juta penduduk).
“Artinya, menjadi presiden di Indonesia itu berhak duduk bareng dengan para pemimpin dunia yang lainnya,” ungkap Elnino.
Prabowo itu, tambah Elnino, adalah Presiden grade-A seperti (Donald) Trump, (Vladimir) Putin, (Xi) Jin Ping, (Narendra) Modi, (Recep Tayyib) Erdogan, dll. “Maka urusan Presiden Prabowo ada dua, yaitu urusan luar negeri dan urusan dalam negeri. Jadi, Kemenlu akan banyak urusannya sehingga anggarannya mesti ditambah dan diperkuat,” tuturnya.
Mestinya, lanjutnya pula, Presiden Prabowo tidak disibukkan dengan urusan-urusan yang sifatnya domestik. Mestinya semua hal yang bersifat domestik itu telah dibereskan oleh para menteri.
“Kan itu tujuannya Presiden mengangkat menteri-menteri, yaitu untuk membereskan segala urusan dalam negeri,” kata Elnino Mohi.
Dengan begitu maka Prabowo dapat berfokus untuk terlibat langsung secara bebas dan aktif untuk terciptanya perdamaian dunia.
“Itu salah satu tujuan kenapa Indonesia ini didirikan, yaitu untuk terciptanya perdamaian dunia yang abadi,” ucap Elnino.
Nah, untuk membantu misi Presiden Prabowo itulah diciptakan Kemenlu RI. Untuk itulah Kemenlu RI dibuat.
“Untuk mengatasi berbagai keribetan urusan dunia itu maka anggaran Kemenlu RI mestinya ditambah,” tandasnya.(*/hasan/gopos)