GOPOS.ID – Anak pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (DJP) Jakarta Selatan, Mario Dandy Satrio, viral dan menjadi perbincangan warganet. Itu setelah pemuda 20 tahun tersebut melakukan penganiayaan terhadap David Latumahina, anak seorang petinggi GP Ansor, Jonathan Latumahina. Penganiayaan brutal yang dilakukan Dandy membuat David mengalami koma dan harus dirawat intensif di rumah sakit.
Kasus penganiayaan Dandy terhadap David diduga dilatarbelakangi motif asmara. Diketahui sebelum terjadi penganiayaan, David dihubungi seorang perempuan, Agnes, yang merupakan mantan pacar David, untuk bertemu. Saat bertemu ternyata Agne datang bersama Dandy dan rekannya.
Dandy dan David terlibat cekcok, yang kemudian terjadi tindakan penganiayaan terhadap David. Ironinya aksi Dandy yang menendang wajah dan kepala David saat tersungkur ikut direkam yang diduga dilakukan oleh Agnes.
Saat ini Dandy telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Meski begitu, Polres Metro Jakarta Selatan masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak. Salah satu di antaranya Agnes, yang diduga memicu terjadinya penganiyaan oleh Dandy terhadap David.
“Untuk si anak inisial AG, sudah dilakukan pemeriksaan. Kami melakukan pemeriksaan tambahan terhadap si AG dan si kawan tersangka itu inisial S,” jelas Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan, Kamis (23/2/2023), dikutip dari laman Suara.com.
Sementara itu Kepala Bagian Umum DJP Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo, yang merupakan ayah dari Mario Dandy, akhirnya buka suara terkait kasus yang menjerat anaknya. Dalam sebuah rekaman video, Rafael Alun menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anaknya yang telah membuat gaduh di tengah masyarakat.
Berikut pernyataan lengkap Rafael Alun Trisambodo:
Saya Rafael Alun Trisambodo, orangtua dari Mario Dandy dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga besar PBNU, dan keluarga besar GP Ansor dikarenakan perbuatan putra saya telah menyebabkan luka serius dan trauma yang mendalam.
Saya selalu mendoakan kesembuhan Mas David. Dan dalam kesempatan ini saya juga ingin menegaskan bahwa hal ini merupakan masalah pribadi keluarga kami. Dan kami akan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang dijalani sesuai ketentuan yang berlaku.
Saya menyadari bahwa tindakan putra saya yang salah sehingga merugikan orang lain, mengecewakan dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Terkait pemberitaan mengenai harta kekayaaan saya, sebagai bentuk pertanggungan jawab, saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki.
Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
Saya juga meminta maaf kepada keluarga besar Kementerian Keuangan karena dengan adanya kejadian ini berpotensi menurunkan reputasi institusi dan kepercayaan publik yang telah dibangun selama ini.
Sekali lagi saya meminta maaf atas kesalahan saya dan keluarga saya. Terima kasih.(hasan/gopos)