GOPOS.ID, SUWAWA – Ahmad Bahri resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Direktur PDAM Bone Bolango.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli saat memimpin penandatanganan kinerja Pimpinan OPD hingga Camat di Ruang Rapat Bupati, Rabu (31/1/2024).
Merlan S. Uloli mengatakan keputusan ini memang berat untuk diambil dengan proses yang lama. Ia menilai keputusan ini sudah tepat dan tidak melanggar aturan dan sudah sesuai dengan perbuatan.
“Ini keputusan pemerintah bukan dari saya saja pribadi. Tidak ada satupun keberpihakan dan kepentingan saya di PDAM itu,” ungkap Merlan.
Orang nomor satu di Bone Bolango itu menuturkan, saat ini kondisi keuangan di PDAM Bone Bolango sedang tidak baik. Selain itu utang PDAM Bone Bolango juga sudah mencapai Rp4 miliar.
“Jika ini kita tidak ambil keputusan, mungkin hutang ini akan terus bertambah di tengah kondisi fiskal kita yang terbatas dan tidak menutup kemungkinan PDAM ini akan roboh,” tuturnya.
Dirinya menambahkan saat ini para pegawai di PDAM Bone Bolango bekerja namun tidak digaji sehingga para pegawai tersebut sudah turun sendiri untuk mengumpulkan retribusi.
“Ini harus kita selesaikan bersama. Paling tidak dalam setahun ini masalah ini akan kita bisa selesaikan bersama,” ujarnya.
Bahkan Merlan membeberkan dalam mengambil keputusan tersebut dirinya mendapat teror, tuduhan dan diancam akan dipidanakan. Namun ia menegaskan hal ini tidak akan mengurungkan niatnya untuk memperbaiki kondisi yang terjadi di PDAM Bone Bolango.
Untuk menggantikan Ahmad Bahri dari Direktur PDAM Bone Bolango, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menunjuk Ishak Ntoma sebagai Badan Pengawas dalam sebulan ke depan untuk memimpin kinerja para pegawai yang ada didalamnya.(Indra/gopos)