GOPOS.ID – Sahur merupakan perintah Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kepada muslim yang hendak melaksanakan puasa. Selain merupakan tuntunan agama, Sahur memiliki keberkahan di dalamnya. Mulai dari sisi kesehatan hingga hubungan sosial sesama manusia.
Lalu apa saja keberkahan di dalam sahur? Berikut penjelasan Dr.dr.H.Muhamad Isman Jusf,Sp.S/Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG)
- Memberikan cadangan energi saat berpuasa
Dengan bersahur, akan memberikan cadangan energi atau tenaga untuk bisa bertahan berpuasa di siang hari. Oleh karena itu, Rasulullah menyuruh kita untuk sahur.
Nah kapan waktu kita sahur? Rasulullah itu mengajarkan kita untuk mengakhiri waktu sahur. Artinya apa, ini memang agak berbeda dengan berbuka puasa karena memang proses pencernaan itu berlangsung delapan jam. Sehingga, selama kurang lebih dari jam empat subuh sampai jam dua belas siang proses pencernaan berlangsung.
Dengan demikian waktu yang kita butuhkan untuk menahan lapar dan haus itu tinggal enam jam saja. Dari jam dua belas siang sampai jam enam sore waktu kita untuk berbuka.
- Melatih mengurangi jam tidur
Sahur dilakukan di sepertiga malam terakhir dan biasanya disertai dengan tahajud. Nah di bulan Ramadan, kebiasaan bangun di sepertiga malam terakhir akan kita bawa di sebelas bulan setelah bulan suci ramadan nanti. Maka dengan bangun sahur inilah akan menjadi media mengurangi jam tidur kita untuk meningkatkan ibadah dan siap melakukan aktivitas di pagi hari.
Jadi bangun sahur setelahnya tidak usah tidur lagi. Â Sebab, pada saat itu hormon untuk tidur tidak ada lagi (hormon yang keluar sejak terbenam matahari hingga membuat orang mengantuk dan puncaknya ada di jam 12) berganti dengan hormon untuk kerja yang keluar pada sepertiga malamnya (hormon yang membuat orang melakukan pekerjaannya).
Baca juga:Â Sakit Maag, Berbuka dengan Air Es
- Silaturrahmi
Mungkin di luar bulan Ramadan, seorang ayah jarang bertemu dan sarapan bersama dengan anaknya atau seorang suami dengan istrinya. Biasanya ini terjadi akibat sang ayah yang baru pulang dari kantor saat sang anak telah tidur dan saat berangkatpun demikian. Adapun mereka bisa bercerita biasanya melalui WhatsApp atau telfon saja.
Sehingga yang dianjurkan oleh Rasulullah itu adalah silaturrahmi yang adanya kontak fisik semacam jabatan tangan dan kontak mata. Nah sahur lebih efektif mempertemukan orang-orang yang dulunya jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.(***/muhajir/gopos)