GOPOS.ID – Pemilihan Umum (Pemilu) seharusnya menjadi pesta demokrasi bagi masyarakat. Pesta untuk menjalin keharmonisan serta persaudaraan. Bukan sebaliknya. Justru menjadi pemecah belah hubungan persaudaraan dan kekeluargaan hanya lantaran berbeda pilihan.
Setelah beberapa waktu lalu di Gorontalo. Hanya lantaran beda pilihan dua kuburan dipindah. Nah, kini kejadian hampir serupa juga terjadi di Desa Tawaang Timur, Kecamatan Tenga, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut). Hanya karena beda pilihan partai dan caleg, satu keluarga diusir.
Kejadian itu menimpa Karla Pontoh yang kemudian diunggah ke jejaring media sosial (medsos) facebook, Rabu (13/3/2019). Dalam akun facebook miliknya, Karla menegaskan dirinya pasrah diusir hanya beda pilihan caleg. Ia memutuskan lebih mendukung dan akan memilih caleg pilihannya. Diduga hal itu tak sejalan dengan pemilik lahan. Sehingga ditengarai lantaran pilihaannya tersebut, Karla beserta keluarganya diperintahkan untuk segera pindah.
Unggahan Karla itu selanjutnya diunggah kembali oleh akun Lian Mandey. Bahkan Lian Mandey turut memposting video pemindahan rumah milik Karla Pontoh. Hingga pukul 17.30 wita, video itu telah tanyang sebanyak 722 kali dengan 38 komentar dan 7 kali dibagikan. Bahkan akun media sosial instgram Soal Manado ikut merepost video pemindahan rumah milik Karla Pontoh.(adm-02/gopos)