GOPOS.ID, GORONTALO – Kepolisian Resor (Polres) Bone Bolango menindaklanjuti beredarnya video kericuhan di pos perbatasan Gorontalo-Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Para pihak yang terlibat dalam kericuhan dilakukan mediasi. Bersamaan dengan itu, warga yang menerobos di perbatasan sehingga memicu kericuhan telah menyampaikan permohonan maaf.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, S.I.K, mengemukakan kericuhan yang terjadi di Pos Perbatasan Gorontalo-Bolsel, Senin (17/5/2021), dipicu oleh kesalahpahaman. Hal itu dikarenakan adanya warga yang memaksa masuk ke Gorontalo, dan tak mengindahkan imbauan petugas di pos perbatasan.
“Kapolres Bone Bolango sudah memediasi terhadap para pihak yang terjadi salah paham tersebut,” kata Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.
Mantan Kapolres Bone Bolango itu menambahkan, perlu dipahami keberadaan petugas di pos perbatasan adalah untuk melindungi warga masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Mereka rela meninggalkan keluarga sejak 5 Mei 2021 hingga sekarang dengan berbagai keterbatasan fasilitas, hendaklah masyarakat bisa menghargai petugas,” imbau Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.
Sementara itu, Kapolres Bone Bolango, AKBP Suka Irawanto, S.I.K., M.Si, menjelaskan pada Senin (17/5/2021), pukul 20.15 Wita, sejumlah pemudik yang berjumlah 20 orang dari Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) hendak masuk ke wilayah Provinsi Gorontalo. Saat memasuki Pos Pengamanan Perbatasan Bone, petugas mencegat dan meminta syarat dokumen agar bisa melewati pos pengamanan. Karena tak memiliki syarat dokumen, petugas memberi kebiajakan menunggu sampai pukul 00.00 wita, atau sampai batas waktu yang di tentukan.
“Pukul 21.00 wita sejumlah pemudik tersebut memaksa masuk ke Gorontalo secara diam-diam dengan mengelabui petugas,” ujar AKBP Suka Irawanto.
Menurut AKBP Suka Irawanto, mengetahui para pemudik itu diam-diam masuk, anggot Pos Pam Sat Brimob Polda Gorontalo mengejar para pemudik. Salah seorang ditemukan sedang bersembunyi di rumah warga di Desa Muara Bone, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango.
“Anggota Sat Brimob tersebut mengajaknya untuk kembali ke pos Pam. Namun pihak keluarga menahannya, sehingga anggota Brimob langsung kembali ke pos,” tutur AKBP Suka Irawanto.
Tak lama kemudian keluarga dari masyarakat yang dikejar tersebut mendatangi pos pam perbatasan dan mencari anggota yang melakukan pengejaran kepada masyarakat
“Para pihak yang terlibat salah paham tersebut. Selanjutnya kita arahkan ke Polres untuk dimintai keterangan sekaligus kita lakukan mediasi,” jelas AKBP Suka Irawanto.
Di bagian lain, pemudik yang menerobos pos perbatasan telah menyampaikan permohonan maaf kepada petugas perbatasan provinsi Gorontalo maupun Sulawesi Utara.
“Saya mengimbau kepada masyarakat, terutama para mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi dengan masalah ini,” ungkap pemudik yang juga oknum guru honorer tersebut. (adm-02/gopos)