GOPOS.ID, GORONTALO – Wakil Pimpinan MPR RI, Fadel Muhammad turut prihatin terhadap demo Omnibus Law di Gorontalo yang menyebabkan beberapa mahasiswa saling bentrok dengan aparat kepolisian.
Menurut Fadel bahwa situasi tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Apalagi korban dalam bentrok tersebut turut melibatkan mahasiswa.
Hal itu dikatakan Fadel Muhammad saat dialog bersama mahasiswa di Kabupaten Gorontalo, Senin (7/12/2020) dalam rangka sosialisasi empat pilar kebangsaan bersama MPR RI.
Menurut Fadel sebagai kaum intelek, mahasiswa tidak perlu terlibat aksi unjuk rasa yang menyebabkan bentrok dengan petugas.
“Iya, saya dengar sampai di Nasional bahwa di Gorontalo terjadi bentrok ketika mahasiswa menolak UU Cipta Kerja itu. Bahkan ada beberapa mahasiswa jadi korban,” kata Fadel.
Fadel melihat bahwa dalam bentrok tersebut, ada oknum-oknum yang ikut memprovokasi mahasiswa sehingga terjadi hal-hal tersebut. Sudah seharusnya mahasiswa yang memiliki pengetahuan luas serta berfikir kritis, tak harus menyelesaikan masalah tersebut dengan kekerasan.
“Saya rasa mahasiswa Gorontalo tidak seperti itu. Dua periode saya memimpin Gorontalo, sangat sedikit kasus demontrasi menolak kebijakan pemerintah sampai terjadi bentrok. Ini mungkin sudah ada yang memprovokasi,” kata Fadel.
Fadel juga mengingatkan agar mahasiswa dapat menenamkan jiwa pancasila di dalam dirinya. Sehingga ketika berbuat hal-hal menyimpang, maka ia akan sadar untuk tidak akan melakukan hal tersebut.
“Saya yakin semua disini tahu apa itu empat pilar kebangsaan. Jika kalian menanamkan itu di dalam diri kalian. Aksi-aksi yang berujung kekerasan pasti tidak akan terjadi. Pemuda jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum kita ketahui bersama kejelasannya,” tandasnya.(*)