GOPOS.ID, GORONTALO – Keinginan warganet Gorontalo agar pemberlakukan Sosial Berskala Besar (PSBB) rupanya cukup tinggi. Hal itu tercermin pada hasil pooling yang dilakukan gopos.id. Sebanyak 51 persen netizen menginginkan PSBB di Gorontalo dilanjutkan.
Pooling dibuka Ahad (17/5/2020) pukul 07.00 WITA atau pada hari terakhir masa PSBB tahap pertama di Gorontalo. Pooling melalui akun instragram gopos.id itu ditutup pukul 21.00 WITA. Dalam rentang waktu tersebut,  ada sebanyak 2.789 netizen yang membaca materi pooling yang disajikan gopos.id. Yaitu “Setujukah PSBB di Gorontalo Dilanjutkan?”
Dari sebanyak 2.789 netizen yang membaca materi pooling, ada sebanyak 1.823 netizen yang berpartisipasi dengan memilih pilihan “Ya” atau “Tidak”. Hasilnya sebanyak 934 netizen (51 persen) memilih “Ya” atau dilanjutkan. Sementara sebanyak 889 netezien (49 persen) memilih tidak.
Tak sekadar melihat angka/persentase yang setuju, atau tak setuju. Pooling gopos.id, juga turut memetakan alasan netizen Gorontalo memilih untuk melanjutkan pemberlakuan PSBB, dan yang memilih tak melanjutkan PSBB.
Bagi netizen yang menyatakan tidak setuju dilanjutkan menilai, PSBB tahap II tidak akan efektif. Alasanya momen lebaran Idulfitri 1441 H yang semakin dekat. Situasi tersebut membuat warga akan tidak patuh dengan waktu pemberlakuan PSBB.
“Orang-orang pada sibuk untuk membeli ini dan itu. Otomatis mereka akan keluar rumah untuk membeli kebutuhan lebaran dan sebagainnya,”tulis akun @Itsmeahspi.
Baca juga:Â Â PSBB di Gorontalo Diperpanjang Mulai Senin, 18 Mei 2020
Hal yang hampir serupa dikatakan akun @aanggara47.
“Sebetulnya bukan alasan sih. Tapi lebih ke dampak ekonomi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Contohnya para pengemudi bentor yang pendapatan mereka sangat menurun. Terus mobil angkutan antar daerah menurun juga. Para pedagang di pasar juga merasakan dampaknya. Apalagi ini memasuki minggu akhir bulan suci ramadan. Jadi baiknya pemerintah melihat juga rakyat lebih teliti. Perlu diingat, di massa pandemi ini bukan cuman orang miskin yang perlu bantuan tapi ada orang dalam kategori menuju miskin atau miskin baru yang belum tersentuh bantuan. Jadi cukuplah dua minggu ini kita PSBB. Perketat saja akses pintu masuk ke Provinsi Gorontalo. Itu lebih efektif,” ucapnya.
Akun @Yazid_Pautina juga mengungkapkan hal serupa, terkait sikapnya yang tak sejutu PSBB dilanjutkan.
“Alasan pertama yaitu, karena peningkatan pasien covid di daerah gorontalo tidak separah daerah lain yang angka peningkatan pasien covid itu setiap hari ada saja pasien yang masuk RS. Alasan kedua yaitu, karena akan menurunkan angka pendapatan UKM-UKM yang ada di provinsi gorontalo. Alasan ketiga yaitu, saya melihat bahwa psbb yang di terapkan di gorontalo, ada yang pengecualian tidak difungsikan, seperti supermarket yang bisa beroperasi pada saat psbb, dan di gorontalo setelah jam yang di tentukan supermarket dan sejenisnya sudah harus di tutup. Jadi mungkin itu alasannya kenapa tidak perlu adanya perpanjangan psbb. Dan solusi buat kita semua masyarakat gorontalo, agar kiranya lebih di perketat pada phisycal distancing, selalu menggunakan masker pada saat keluar rumah, dan juga selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di tempat umum, selain itu untuk semua usaha rumah makan agar kiranya hanya bisa melakukan take away.”
Baca juga:Â Empat Pasien Covid-19 Baru di Gorontalo Hasil Tracking dari Pasien 22
Sementara bagi yang setuju mengemukakan bahwa tujuan PSBB ini baik. Dapat menekan angka peningkatan pasien positif. Serta mempercepat pemulihan pasien yang dirawat.
“Mending lanjutin aja.. kita gak tau yaahh kedepanx akan sprti apa. Krna covid 19 ini susah di tebak.. dia tuh sering naik turun.. hari ini turun.. besokx naik lagi..gitu2 aja trus.. sama kaya di wuhan juga kan.. yg lockdownnya udah totalitas tanpa batas.. tapi tohh.. skrg mncul lagi.. pdhal kemarin udah NOL kasus..Tapi yaahhh.. kita doakan ajah yg trbaik untuk Hulondalo Lipu’u.. biar bisa kembali ke zona hijau.. gak cma Gorontalo yah.. tapi Indonesia, bahkan Dunia.. semoga covid 19 ni segera di angkat.. Aamiin ya Allah,” tulis akun @novy_datau
“Karena PSBB Alhamdulillah pasien masi terkontrol dan penyebarannya saja tidak sampai meluas , hanya sekitar keluarga pasien dan bisa terkendali, nah sedang PSBB berlangsung sudah ketambahan 4 org , laaah kalau di hilangkan psbb bagaimana? hanya krna ingin lebaran menyebarkan penyakit? silaturahmi berujung bencana ? abis lebaran apa mau kt di ruang isolasi? , PSBB bisa diberhentikan jika masyarakat bisa menjalankan mendengar dan mengerti bagaimana cara untuk menjaga diri agar tidak terjangkit , tapi banyak yg tda mengerti bahkan tidak mau tau . Jika sudah begini , perawat dokter kt , mana bisa istrht mereka jga lelah , mereka jga ingin pulang kerumah, jika jasa mereka kt tda hargai dengsn menjaga diri , lantas siapa yg nantinya akan membantu kt,”@nelvigobel23
Baca juga:Â Masih Pandemi Corona, Perayaan Gebyar Ketupat di Gorontalo Bakal Ditiadakan
Soo, keberlanjutan PSBB ini sendiri sudah menghampiri final. Seluruh kepala daerah kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo setuju PSBB dilanjutkan. Mari kita kawal bersama agar penerapan PSBB benar-benar memberi manfaat dan efektif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di Gorontalo. (andi/tim medsos gopos)
Coba beken poling offline…