Tekad mengubah nasib keluarga menjadi pelecut motivasi Wiranti Ngau. Walaupun sempat gagal pada 2018, gadis cantik asal Desa Biluhu Timur, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, ini tak patah semangat. Wiranti kembali mencoba peruntungannya pada audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2019.
Ishak Noho, Kota Gorontalo
Suasana di teras Banthayo Yi Ladia, rumah dinas Wali Kota Gorontalo tampak berbeda dari biasanya, Ahad (3/11/2019). Ratusan remaja dari berbagai penjuru Gorontalo berkumpul. Mereka datang penuh antusias dan penuh harapan bisa menjadi kontestan Liga Dangdut Indonesia (LIDA).
Sebagaimana pada 2018, tahun ini Gorontalo kembali menjadi salah satu daerah yang dipilih digelarnya audisi LIDA 2019. Sebuah ajang untuk menjaring para generasi muda yang memiliki potensi dalam bidang tarik suara. Khususnya aliran musik dangdut.
Ratusan pemuda dan pemudi unjuk kebolehan dalam audisi terbesar di Indonesia itu. Salah satunya Wiranti Ngau. Gadis cantik asal Desa Bilihu Timur, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Keikutersetaan Wiranti tahun ini merupakan kali kedua. Sebelumnya pada 2018, Wiranti sempat mengikuti audisi LIDA 2018. Akan tetapi keberuntungan belum berpihak pada gadis berkulit kuning langsat itu.
Pada audisi 2019, Wiranti kembali dihubungi langsung manajemen LIDA. Gadis kelahiran 17 tahun silam itu, sebelumnya masuk dalam kategori videoboth.
Menjadi kontestan LIDA tentu bukanlah perkara mudah. Tak segampang membalikkan telapak tangan. Selain sesama kontestan yang berasal dari sesama daerah Gorontalo, persaingan dengan kontestan dari daerah lain tak terelakkan. Akan tetapi hal itu tak menyurutkan niat Wiranti.
“Insyaallah ada jalan kalau kita mau berusaha,” ujar Wiranti optimistis.
Baca juga: Audisi ‘LIDA’ di Kota Gorontalo, Dinominasi Kaum Milenial
Anak ke-5 dari 7 bersaudara itu tidak pernah putus asa dalam menggapai keinginan mencapai puncak kesuksesannya. Wiranti berkomitmen mengerahkan segala kemampuannya agar bisa menjadi wakil Gorontalo dalam kontestan LIDA 2019.
Komitmen siswi SMA Negeri 1 Gorontalo itu bukan tanpa alasan. Bukan sekadar mengejar popularitas semata. Melainkan tekad untuk mengubah nasib keluarga.
“Saya ingin mengubah kehidupan ekonomi keluarga saya, sebab hanya Ibu yang membiayai kami dari hasil jualan seadanya,” tutur perempuan berambut panjang itu.
Wiranti berharap dirinya bisa lolos pada audisi kali ini. Kesempatan emas yang ada di depan mata saat ini akan dimanfaatkannya sebaik mungkin.
“Saya tetap berusaha. Insyaallah dengan dukungan keluarga dan beberapa guru saya bisa lolos,” kata Wiranti.
Wiranti datang didampingi sang kakak dan tiba di lokasi audisi pukul 07.30 WITA. Walaupun sudah dinyatakan lolos tahap penjaringan, Wiranti masih harus berusaha mengingat cukup banyak kontestan dari kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo.(***)