GOPOS.ID, GORONTALO – Warga Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato mendadak dibuat gempar, Ahad (22/9/2019) pukul 16.00 wita. Hal itu terjadi seiring ditemukannya sesosok pria tak bernyawa di dalam saluran irigasi. Belakangan diketahui, pria tersebut adalah Djalaludin Abdullah (53), yang merupakan salah seorang petani di Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya Djalaludin. Diduga pria yang akrab disapa Ka Udi itu, meninggal setelah sebelumnya pingsan dan kemudian terjatuh di dalam saluran irigasi. Dugaan lain pria yang bekeja sebagai petani itu tewas karena keracunan. Sebelum ditemukan meninggal, sejumlah warga sempat melihat korban sedang menyemprot rumput (herbisida,red) di sawah miliknya.
Informasi yang diperoleh gopos.id, sebelum ditemukan meninggal, korban pamit ke istrinya untuk pergi ke sawah sekitar pukul 06.00 wita. Saat itu Djalaludin ingin mengajak salah seorang anaknya. Akan tetapi permintaan itu tak diizinkan sang istri. Djalaludin lalu pergi seorang diri. Dari rumah Djalaludin pergi ke sawah menggunakan sepeda motor.
Sekitar pukul 15.00 wita, salah seorang petani di Desa Buntulia Barat, Rudin Inaku, hendak menuju ke sawah. Kebetulan sawah milik Rudin bersebelahan dengan sawah milik Djalaludin. Saat tiba di lokasi persawahan, Rudin sempat melihat sepeda motor milik korban namun tak melihat keberadaan korban. Rudin terus berjalan menuju ke areal sawah untuk mengecek kondisi pengairan.
Baca juga: Rekrutmen Tenaga Kontrak RSUD Ainun Habibie Sesuai Mekanisme
Beberapa saat kemudian, Rudin memutuskan untuk pulang. Saat berjalan pulang, Rudin kembali masih menemukan sepeda motor dalam keadaan terpakir. Dengan rasa penasaran, Rudin lalu mengecek keberadaan korban. Sembari melintas di pematang sawah, Rudin melihat sesosok tubuh dalam posisi terlentang di dalam saluran irigasi. Ia pun mendekat. Saat dilihat ternyata Djalaludin, petani yang tewas di dalam saluran irigasi tersebut.
Rudin lalu berlari dan menyampaikan hal itu kepada warga. Sejumlah warga Desa Buntulia Barat lalu mengevakuasi korban dan membawa pulang ke rumahnya.
Hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Duhiadaa, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi.(isno/gopos)