GOPOS.ID, LIMBOTO – Rumah Sakit Daerah Umum Daerah (RSUD) Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo Gorontalo turut memeringati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia 2025 dengan melakukan edukasi Mengenal Tuberkulosis Paru Lebih Dekat, Selasa (25/3/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit TBC serta pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat.
Acara ini menghadirkan dokter spesialis paru, dr. Abdul Rahman Bahmid, Sp.P, yang memberikan edukasi tentang ciri-ciri, gejala, serta metode pengobatan TBC. Dalam pemaparannya, ia menekankan pemahaman yang baik tentang penyakit ini dapat membantu mengurangi penyebarannya di masyarakat.
“Target Zero TBC Indonesia pada tahun 2030 bertujuan untuk mengeliminasi TBC di Indonesia. Jangan takut dengan TBC, karena penyakit ini bisa disembuhkan. Pengobatannya membutuhkan disiplin dalam mengonsumsi obat selama tiga bulan setiap minggu,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, tidak semua batuk berkepanjangan merupakan tanda TBC. Diagnosis TBC harus dilakukan melalui pemeriksaan lebih lanjut, seperti rontgen paru-paru dan tes darah.
“Banyak penyakit paru lainnya yang memiliki gejala batuk, sehingga tidak semua batuk menandakan TBC. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan medis guna memastikan kondisi kesehatan seseorang,” ungkapnya.
Sosialisasi ini disambut baik oleh masyarakat yang hadir. Mereka mengaku mendapatkan banyak informasi baru mengenai pencegahan dan pengobatan TBC. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan bahaya TBC dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, kelelahan, dan penurunan berat badan.
Pemerintah bersama tenaga medis terus berupaya menekan angka kasus TBC di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030.(Zidny/mg-Gopos)