GOPOS.ID, BONEBOL – SDN 1 Bone Raya salah satu sekolah di Bone Bolango yang kondisinya sangat memperihatinkan.
Sekolah yang berlokasi di Desa Tombulilato, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango itu jauh dari kata kayak.
Riskawati Pakaya salah seorang guru di SD tersebut mengatakan kondisi ini sudah dialami oleh para siswa sejak tahun 2020 pasca sekolah yang mereka tempati di terjang banjir.
Hal ini membuat sekolah yang semestinya mereka gunakan untuk belajar mengajar harus luluh lantak karena banjir 2020 silam.
Pasca kejadian tersebut, pihak sekolah berupaya untuk semaksimal mungkin mencari lokasi yang tepat guna proses belajar mengajar bisa berjalan.
Riska menyebut sejak tahun 2020 hingga saat ini pihak sekolah sering berpindah-pindah lokasi dan bangunan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar.
“Kami beberapa kali pindah, bahkan pernah memanfaatkan bekas rumah dinas guru,” tegasnya dikonfirmasi Gopos.id.
Berpindah-pindah tempat sering kali membuat para siswa tak nyaman, bahkan beberapa siswa terpaksa pindah karena melihat kondisi sekolah yang sangat memprihatikan.
“Kini tersisa 61 Siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 yang tercatat di Dapodik dengan total 8 guru, 2 tenaga admin dan kepala sekolah,” tegasnya.
Beberapa bulan terakhir pihaknya sempat terbantukan oleh DPRD Kabupaten Bone Bolango yang menyewakan bangunan masjid tersebut.
“Akhirnya kami dapat bangunan ini atas bantuan DPRD Bone Bolango dalam hal ini Komisi I DPRD dan Anggota DPRD Dapil Bone Pesisir,” ujarnya menerangkan.
“Sudah 6 bulan kami melaksanakan belajar mengajar ditempat ini,” sambungnya.
Namun dengan menyewa tempat tersebut tak menyelesaikan masalah yang dialami para siswa. Para siswa harus beradaptasi dengan kondisi yang ada. Dimana para siswa terpaksa harus bercampur didalam satu bangunan didalam masjid serta kondisi bangunan yang terasa panas.
“Hal ini seringkali membuat para siswa fokusnya terganggu, karena semua belajarnya berbarengan di 6 kelas itu,” ujar Siska.
Terakhir Siska berharap, pihaknya sangat menginginkan ada bangunan sekolah yang layak dan memadai seperti sekolah pada umumnya.
“Kata awal tahun 2025 ini sekolahnya akan dibangun, kami sangat berharap hal itu,” tutupnya. (Putra/Gopos)