GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bersama Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Gorontalo melaksanakan kegiatan orientasi kesehatan Jiwa.
Sebagaimana diketahui Gangguan jiwa merupakan hal yang Perlu dihindari oleh setiap orang salah satunya ialah penyebab Bunuh diri. Olehnya kegiatan ini dinilai penting untuk dilaksanakan.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki saat membuka Orientasi Kesehatan Jiwa tentang Psychological First Aid (PFA), Rabu (01/11/2023) di Citimall Hotel Kota Gorontalo, mengungkapkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menemukan hampir 1 dari 10 orang atau 20 juta lebih usia 15 tahun ke atas mengalami masalah kesehatan jiwa (dalam Riskesdas 2018 disebut sebagai gangguan mental emosional).
Menurutnya, kegiatan orientasi kesehatan jiwa dengan menyasar mahasiswa dan lintas sektor terkait dimaksudkan untuk menjadikan peserta sebagai relawan yang akan memberikan edukasi dan konseling di semua sekolah khususnya sekolah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi yaitu SMA dan SMK.
“Jadi setelah pembekalan ini mereka hari Senin (6/11/2023) akan diturunkan ke sekolah-sekolah kemudian akan memberi pembekalan kepada anak-anak sekolah, supaya semua anak sekolah itu punya kemampuan first aid untuk mendeteksi, menemukan, mengenali kemudian mendiagnosa pokoknya intinya punya kepedulian terhadap gejala-gejala, dia punya empati itu yang paling penting,” ungkap Budi.
Budi juga mengatakan kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dilayani di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Provinsi Gorontalo Tahun 2023 mengalami kenaikan sampai 6,5 %. Sedangkan laporan kasus bunuh diri di Provinsi Gorontalo sejak Januari sampai dengan Oktober 2023 sudah mencapai 32 kasus dan yang dominan itu adalah laki-laki sebanyak 78%.
Budi berharap penguatan puskesmas dan rumah sakit sebagai solusi jangka panjang dalam menangani masalah kesehatan jiwa dengan mendorong ketersediaan sumber daya manusia kesehatan di bidang psikologi klinis.
“Jangka panjang kita berharap mudah-mudahan tadi yang saya sampaikan siapa tahu ke depan kita bisa mendorong upaya untuk meningkatkan fungsi-fungsi layanan kesehatan di institusi faskes kita yaitu di puskesmas dan juga di rumah sakit. Kita belum punya apa tadi yang saya sebut sebagai psikolog klinis, kalau kita punya psikolog klinis tentu ini kita punya pion-pion yang ada di setiap puskes untuk juga memberikan layanan yang sifatnya layanan psikolog seperti ini kesehatan jiwa,” pungkas Budi.
Orientasi ini kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dengan Himpunan Psikologi Gorontalo dan diikuti oleh 250 orang terdiri dari Forkompimda, OPD terkait di Lingkup Provinsi Gorontalo, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota, serta perwakilan mahasiswa psikologi di 3 (tiga) universitas negeri di Gorontalo.
Peserta yang hadir diharapkan mampu melaksanakan upaya-upaya baik promotif, preventif dan rehabilitatif yang dapat mencegah terjadinya peningkatan kasus gangguan jiwa terutama kasus bunuh diri. (Putra/Gopos)