GOPOS.ID, GORONTALO – Penularan Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiensy Syndrome (HIV/AIDS) di Provinsi Gorontalo cukup mengkhawatirkan. Penularan penyakit HIV/AIDS telah merambah hingga kalangan pelajar.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo mencatat, hingga Maret 2019 sudah ada sebanyak 494 penderita HIV/AIDS di Gorontalo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 61 orang adalah pelajar.
Secara rinci, Kota Gorontalo menjadi daerah tertinggi penderita HIV/AID. Yakni sebanyak 176 penderita. Kabupaten Gorontalo 102 penderita, Boalemo 63 penderita. Pohuwato 58 penderita. Bone Bolango 49 penderita dan Gorontalo Utara menjadi yang terendah dengan 36 orang penderita. Selanjutnya kaum laki laki mendominasi dengan angka 373 penderita HIV /AIDS.
Kondisi itu membuat, KPA Provinsi Gorontalo menaruh perhatian serius terhadap penularan HIV/AIDS. Terutama di kalangan pelajar.
“Kami dari tim KPA terus menyosialisasikan HIV/AIDS kepada pelajar. Karena pelajar merupakan usia produktif yang paling banyak terinfeksi virus ini,” ujar Ketua Tim Asistensi KPA Provinsi Gorontalo Idah Syahidah pada sosialisasi HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Telaga dan SMA Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Harga BPNTD Mahal, Gubernur Evaluasi Agen Penyalur
Menurut Idah Syahidah, perilaku seks bebas serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang menjadi dua hal utama penyebab penularan HIV/AIDS. Baik di kalangan orang dewasa hingga pelajar.
“Usia remaja adalah suatu fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Dalam periode ini seorang remaja akan banyak sekali mengalami perkembangan dan pertumbuhan dalam mencari identitas dan jati dirinya. Untuk itulah, kenapa kaum remaja rentan melakukan hal hal diluar batas usia mereka,” tutur Idah Syahidah.
Baca juga: Bupati Gorontalo Dukung Pemprov Bangun RSUD Ainun Dengan Konsep KPBU
Karena itu, Idah mengajak kalangan remaja dan pelajar di daerah ini untuk menjauhi hal-hal yang memicu penularan HIV/AIDS.
“Usia remaja paling rentan, mulai dari rentan tertular virus HIV/AIDS, narkoba, seks bebas bahkan kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender),” ungkap Idah Syahidah.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Telaga Adiyaniwati Polapa menjelaskan, pihaknya selalu melakukan kegiatan penguatan pendidikan karakter, yang didalamnya termasuk kegiatan sosialisasi HIV/Aids, narkoba, dan pergaulan bebas. Bahkan selama setahun terakhir SMA 1 Telaga telah membentuk tim satgas penanggulangan narkoba.(adm-02/gopos)
Baca juga: Begini Cara Mengurus Saldo Rekening Mandiri yang Berkurang